Jadi Kota dengan Kemiskinan Ekstrem, Ini Tanggapan DPRD Tangsel

- 18 April 2022, 11:57 WIB
Ilustrasi DPRD Kota Tangsel
Ilustrasi DPRD Kota Tangsel /DPRD kota Tangsel

"Menurut saya hal ini disebabkan karena pendidikan rendah, lalu kedua mininmnya lapangan perkejaan, kemudian yang ketiga pengeluaran makin besar. Karena ini kemiskinan ekstrem, Pemkot dalam hal ini Wali Kota, harus membuat kebijakan yang ekstrem. Untuk apa? untuk mengintervensi lapangan pekerjaan dibuka sebanyak mungkin, mereka diberi pelatihan diberi modal sebagainya," tutur Alex.

Baca Juga: Dampingi Wamendag Sidak Pasar Lama Kota Serang, Andika Hazrumy: Nanti Ada 11 Ribu Ton Minyak Goreng Curah

Ini penting banget. Karena, kita lihat orang-orang yang pendidikannya rendah. Yang pendidikannya rendah, kita tahu bahwa Tangsel ini biaya pendidikannya cukup tinggi. Karena jumlah sekolah negeri SMP itu bertambahnya lambat, nah kalo mereka berpindidikan rendah pasti tidak berkreatif untuk mencari jalan usaha tertentu," imbuh Alex.

Alex mengatakan, perlunya rancangan jangka pendek yang harus dilakukan oleh Wali Kota dalam memvalidasi data hingga tingkat RT/RW. Sehingga, bantuan yang diberikan tepat sasaran. OPD terkait, lanjut Alex, perlu memetakan wilayah dan titik mana saja, di tiap-tiap kelurahan, yang memang tingkat kemiskinannya tinggi.

"Menurut saya secara jangka pendek, Pemkot harus mendata betul informasi dari pusat. Di kelurahan mana, RT/RW mana, lalu data. Itu penting banget, supaya bantuan yang diberikan tepat sasaran. Terkadang bantuan yang diberikan tidak tepat sasaran," ungkap Alex.

Dalam arti, misalkan jangka pendek sudah tahu titik-titiknya dimana, bahwa bantuan langsung tunai (BLT) itu harus segera diberikan. BLT bukan hanya dari Pusat, tapi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) harus dikeluarkan, minimal untuk kebutuhan pokok. Lalu segera memberi bantuan-bantuan permodalan bagi usaha kecil," tutupnya.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x