Dinkes Tangsel Pastikan Obat Terapi Covid-19 dari Kemenkes Berjenis Paten

- 8 Juli 2021, 17:47 WIB
Kasi Farmalkes Dinkes Tangsel, dr. Deliana Safitri
Kasi Farmalkes Dinkes Tangsel, dr. Deliana Safitri //Zonabanten/Arie

Baca Juga: Bentuk Posko, Pemkot Tangerang Gandeng Krakatau Steel Fasilitasi Pengisian Tabung Oksigen Rumah Sakit

"Kalo distributornya kita ada APL (Anugrah Pramindo Lestari. Kemarin itu Azithromycin dari Pfizer punya, emang sebelumnya dari dulu emang mahal. Satu tablet aja, biasanya kita jual Rp.80ribu, sedangkan itu (HET Kementerian Kesehatan) Rp.1700 per tablet, kan jauh sekali. Untuk sementara dia (PT. Pfizer Indonesia) kayanya ada stocknya. Cuma gara-gara selembaran kaya gitu, dia juga ga bisa suplai dulu," tegas Wakijo.

Hal senada diungkap Imas Fajri Apriliani'mah petugas Apotek K24 di bilangan Serpong. Imas menyebut untuk moda obat jenis Azithromycin sudah diatas HET yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sehingga, imbuh Imas, perlu adanya evaluasi terhadap HET yang dikeluarkan oleh Pemerintah.

"Kalo yang diawasi pemerintah kan, harganya. Untuk harga memang, kalo kita lihat dari Pedagang Besar Farmasi (PBF), harganya masih di bawah harga HET yang tertera di kemasan. Di tiap obat itu sudah tertera HETnya, kita jual masih dibawah HET," ujar Imas.

"Cuman dari pemerintahan itu yang berbeda. Di harga untuk obat antibiotik Azithromycin, pemerintah meminta kita bisa jual harganya Rp.1700 per tablet, sedangkan kita dapet dari PBF tadi modalnya diatas Rp.1700. Kemarin sidak dari kejaksaan, kita sudah komplain. Kata tim sidak, ini akan di evaluasi dulu dari pemerintahnya," tambah Imas.

***

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah