Dinilai Tak Peduli Nasib Warganya, Pemkot Cilegon Didemo Ratusan Anggota FPMBC

29 Juli 2023, 12:09 WIB
Massa FPMBC berunjuk rasa di depan kantor Pemkot Cilegon. /Kabar Banten/Himawan Sutanto

ZONABANTEN.com – Ratusan anggota Forum Pembela Masyarakat Bedol Desa dan Gusuran Citangkil (FPMBC) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon pada Jumat, 28 Juli 2023.

Massa dari FPMBC berunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Pemkot Cilegon yang dinilai tidak peduli terhadap nasib warganya.

Dikawal aparat kepolisian, mereka berorasi di depan kantor Pemkot Cilegon sambil membawa poster dan spanduk.

Jaenal Abidin, Ketua FPMBC Kota Cilegon, mengatakan bahwa Pemkot Cilegon jangan hanya memikirkan investasi, tetapi juga harus memikirkan masyarakatnya, terutama mereka yang terkena penggusuran.

“Bagaimana khususnya masyarakat yang terkena gusuran dan bedol desa kesejahteraannya. Akses pantai saja ditutup, lahan pertanian dan budaya juga diberangus,” katanya.

Baca Juga: Dukung Pemerintahan yang Bebas KKN, Wali Kota Cilegon: Jual Beli Jabatan Itu Haram

Menurut Jaenal, Pemkot Cilegon selama ini tidak memperhatikan masyarakat bedol desa dan gusuran.

“Kami juga meminta Pemkot Cilegon, di mana ratusan hektar tanah yang digusur di lokasi Pantai Tanjung Peni agar diperjuangkan dan sisakan buat kami warga gusuran,” ujarnya.

Jaenal menuturkan bahwa Pantai Tanjung Peni adalah pantai bersejarah, karena banyak warga setempat yang memiliki banyak kenangan di pantai tersebut.

“Informasi yang saya dapat, banyak sekali perusahaan yang dibangun di area Pantai Tanjung Peni. Oleh karena itu, kami meminta agar ada sisa untuk warga sekitar,” tuturnya.

Informasi ini juga bisa Anda baca di Kabar Banten dalam artikel berjudul Gelar Unjuk Rasa, Massa FPMBC Sampaikan Aspirasi kepada Pemkot Cilegon.

Baca Juga: Beredar Kabar Soal Jual Beli Buku di SMP Negeri Kota Cilegon, Orang Tua Murid Resah

Jaenal menyayangkan keputusan Pemkot Cilegon yang tidak menyisakan lahan untuk warga sekitar. Padahal, Pantai Tanjung Peni adalah salah satu tempat mereka mencari nafkah.

“Bahkan di lokasi tersebut ada salah satu situs sejarah yang harus dilestarikan. Dahulu warga banyak memanfaatkan akses di Pantai Peni, baik mencari ikan, kemudian ada lahan pertanian juga. Tapi sekarang tertutup,” katanya.

Menurut Jaenal, pihaknya sudah mengundang Wali Kota Cilegon untuk mendengar keluh kesah mereka. Namun, undangan mereka itu tidak direspon hingga saat ini.

“Kami pernah mengundang beberapa kali Pak Wali Kota. Namun, sampai saat ini tidak ada respon sama sekali. Bahkan dalam izin AMDAL, kami warga FPMBC tidak dilibatkan,” ujarnya.*** (KabarBanten.com/Himawan Sutanto)

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Kabar Banten

Tags

Terkini

Terpopuler