- Prefrontal Cortex (PFC), bagian otak yang penting bagi seseorang dalam membuat suatu keputusan yang baik dan perencanaan tindakan. Gangguan pada area otak ini menyebabkan orang yang marah sering membuat keputusan buruk yang kemudian disesalinya.
- Hipokampus, bagian otak yang mengatur memori. Ini menyebabkan orang yang marah tidak ingat apa yang diucapkan dan dilakukannya.
Peningkatan hormon stres Cortisol akan mengurangi hormon serotonin dalam otak, yaitu hormon yang membuat seseorang bahagia.
Baca Juga: Pria Yang Memarahi Petugas PSBB Bogor, Teman Satu SMA Bima Arya
Penurunan hormon serotonin ini akan menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah marah, sensitif, galau, dan bisa berujung pada tindakan agresi atau perilaku kekerasan. Tidak jarang kemudian juga menjadi depresi.
Hormon stres yang meningkat karena marah tadi pun bisa mempengaruhi berbagai sistem organ di dalam tubuh, seperti:
- sistem kardiovaskuler: tekanan darah dan denyut jantung meningkat, glukosa darah meningkat. Apabila marah tersebut berlangsung lama dan terus menerus maka gangguan pada sistem kardiovaskuler ini dapat menyebabkan stroke dan serangan jantung.
- sistem imun akan menurun sehingga menyebabkan orang sering marah mudah terkena penyakit
Baca Juga: Keluarga Asal Demak Nyaris Kelaparan Di Bandung, Ganjar Kirim Bantuan
- tekanan pada bola mata meningkat sehingga orang yang marah sering merasa migrain atau sakit kepala