Menolak Terserah, Menolak Menyerah - Oleh : dr.Lahargo Kembaren,SpKJ*

19 Mei 2020, 00:59 WIB
Tenaga medis memegang sebuah kertas berisikan tulisan 'Indonesia? Terserah? suka-suka kalian saja' yang menjadi viral di kalangan netizen Twitter /Twitter.com/@NMoekijat

Quote ' Indonesia Terserah' yang akhir-akhir ini ramai seolah menunjukkan bahwa menyerah dengan keadaan menjadi pilihan bagi beberapa orang.

Saat para tenaga kesehatan mempertaruhkan nyawanya untuk melawan Covid-19, banyak orang yang seolah menganggap enteng keadaan dengan tulisan, video, sikap dan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan di tengah pandemi ini.

Baca Juga: Kecewa Terhadap Pelaksanaan Social Distancing , Tagar 'IndonesiaTerserah' Ramaikan Jagat Twitter

Sehingga kata 'terserah' seolah cocok untuk menggambarkan bahwa kita sudah 'menyerah'.

Akan tetapi, apakah terserah dan menyerah adalah pilihan terbaik saat ini ?
Ya... ini adalah kasus penyakit baru yg belum terlalu dipahami.

Semua kebijakan yang diambil tidak memuaskan semua pihak. Masyarakat belum paham mengenai bahaya dan bagaimana mencegahnya.

Baca Juga: Perawat Di Surabaya Positif COVID-19 Meninggal Bersama Janin Yang Dikandungnya.

Menganggap remeh keadaan menjadi sikap mental tanpa memikirkan perasaan banyak pihak yang berjuang mati-matian mengatasi, melawan dan bertahan dari Covid-19 ini.

Terserah dan menyerah bukanlah hal yang harus kita PILIH saat ini karena beberapa hal berikut ini :

▪Semuanya masih mungkin. Nothing is impossible, the word itself says ‘I’m possible’! – Audrey Hepburn. Selama kita masih hidup, segala sesuatu masih mungkin untuk kita pelajari, atasi dan hadapi. Kita masih bisa terus belajar dan berlatih untuk menghadapinya. Jangan terserah, jangan menyerah !

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Kemenag Sumsel Himbau Masyarakat Sholat Idul Fitri di Rumah.

▪Realistis. Segala sesuatu memerlukan waktu, tidak ada yang instan. 'Practice makes things perfect'. Lakukan yang bisa kita kerjakan di depan mata, dan kerjakan dengan segenap hati kita. Jangan berharap terlalu tinggi, lihat kompetensi dan kemampuan kita. Itulah realistis.

▪Jadilah kuat. Pohon Oak yg tumbuh dari kecil bertahan dari angin dan hujan dan terus tumbuh sampai tinggi, besar dan kuat. Bertahanlah kuat di setiap langkah yang kita ambil. 'Success will never be a big step in the future, success is a small step taken just now. – Jonatan Mårtensson'. Keberhasilan ditentukan oleh sebuah langkah kecil yang benar saat ini.

Baca Juga: Andika Hazrumy : PSBB Tahap Ketiga Tidak Ada Lonjakan Kasus Covid-19

▪Sulit bukan berarti tidak mungkin, kita hanya perlu berusaha lebih keras dan cerdas. Pada waktu kita belum berhasil sesungguhnya itu bukanlah kegagalan, tapi kita hanya perlu berusaha lagi dengam lebih keras dan cerdas.

▪ Saat kau menyerah maka kau sudah habis. Tapi saat kau berjuang dan terus berusaha maka kau sudah menjadi inspirasi bagi semua orang yang melihat, mendengar dan menyaksikan.

Terserah dan menyerah adalah sikap mental orang yang depresi, yang tidak berdaya, tidak punya harapan, tidak punya masa depan, sedih , tidak semangat, lelah dan dekat dengan kematian.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Klarifikasi Pesan Berantai Hoax Salat Idul Fitri

Jangan mau menjadi orang depresi dengan mengikuti arus dunia dan kebanyakan orang. Ikan yang hidup adalah ikan yang berani menentang arus, ikan yang mati akan hanyut terbawa arus.
Tidak perlu ikut-ikutan, pilihan di tangan kita untuk serus semangat melawan pandemi ini sekuat tenaga karena harapan itu sungguh nyata kawan...

"Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita." (Hebrews)

#MenolakTERSERAH
#MENOLAKmenyerah

 

*) dr.Lahargo Kembaren,SpKJ
- Psikiater
RS.Marzoeki Mahdi Bogor
RS Siloam Bogor

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler