Pada waktu jam 4 pagi, Irawan sedang mencari ibunya tetapi ia malah melihat banyak sekali pasukan Cakrabirawa yang ia pikir adalah terjadi pergantian penjagaan.
"Jadi kalau diingat ingat itu pada waktu itu saya terbangun mencari Ibu. Karena pada malam itu beliau ada tirakat karena besoknya mau ulang tahun yang mau dirayakan juga rencananya. Jadi ibu jam 10 malem itu sudah berangkat ke rumah dinas di taman suropati. Kemudian jam ssekitar jam 4 saya mencari ibu keluar ke ruangan depan. Disitu saya ditemani mbok milah sambil menunggu itu kok saya melihat banyak sekali ini, apa tentara cakrabirawa yang saya pikir pada waktu itu pergantian penjagaan". Ujarnya dalam program Kabar Petang TV One pada 29 September 2020.
Artikel ini dapat anda baca juga di Jurnal Presisi (PRMN) dengan judul Anak Jenderal A. Yani Ceritakan Kengerian Tragedi Bapaknya Dibunuh Pada Peristiwa G 30 S/PKI
Baca Juga: Waspada Cuaca Buruk ! Sudah Lebih dari 2.000 Bencana Terjadi Hingga Akhir September 2020
Tak lama kemudian, pasukan ini masuk ke dalam rumah serta menanyakan keberadaan Jenderal Ahmad Yani.
"Tapi ternyata tidak lama kemudian mereka masuk ke dalam menanyakan apakah bapak ada. karena merekabilang bapak itu dipanggil Presiden. jadi tolong dipanggilkan." Irawan menceritakannya.
Pasukan Cakrabirawa mengatakan bahwa Jenderal Ahmad Yani sedang dipanggil presiden. Maka Irawan kemudian memanggil Jenderal Ahmad Yani dengan membangunkannya ketika Jenderal Ahmad Yani masih tertidur pulas.
Baca Juga: Biografi Singkat Jenderal Ahmad Yani, Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Peristiwa G30S PKI
Jenderal Ahmad Yani bertanya kepada putranya Irawan dengan Bahasa Jawa "Ono opo to, cakrabirawa jam sak mene teko nang omah (ke rumah maksudnya)".
Tak lama setelah itu, Jenderal Ahmad Yani menemui pasukan Cakrabirawa di ruang belakang paviliun.