Detik-detik Tragedi Berdarah G30S PKI di Kediaman Jenderal Ahmad Yani

- 1 Oktober 2020, 07:55 WIB
Tugu Pahlawan Revolusi di Monumen Pancasila Sakti.
Tugu Pahlawan Revolusi di Monumen Pancasila Sakti. /IG @monumenpancasilasakti

ZONABANTEN.com - Setiap tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Sebuah titik balik perlawanan atas pemberontakan yang terjadi sehari sebelumnya di tahun 1965 tanggal 30 September.

Peristiwa pemberontakan yang dikenal dengan Gerakan 30 September G30S PKI karena diketahui ada keterlibatan petinggi Partai Komunis Indonesia (PKI) yang saat itu menjadi kekuatan politik yang cukup besar.

Pemberontakan G30S PKI menjadi salah satu sejarah yang kelam. Pada saat itu enam Perwira tinggi beserta satu perwira menengahTNI Angkatan Darat diculik dan dibunuh.

Baca Juga: Ingin Rumah Tangga Bahagia dan Rezeki Melimpah Begini Nasehat dan Amalan dari Mbah Maimoen

Salah satu Jenderal yang terbunuh adalah Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani.

Jenderal Ahmad Yani yang lahir di Jenar, Purworejo, pada tanggal 19 Juni 1922, pada tahun 1965 ia menduduki posisi penting  sebagai Menteri/Panglima Angkatan Darat, tepat pada saat situasi politik di tanah air tengah didominasi PKI.

Anak Jenderal Ahmad Yani, Irawan Sura Eddy A. Yani menceritakan detik-detik tragedi berdarah ini sebelum Ahmad Yani ditembak di rumahnya.

Pada saat itu, istri dari Jenderal Ahmad Yani sedang tidak berada di rumah. Irawan bersama saudara-saudaranya sedang tertidur di rumah, begitupun dengan Jenderal Ahmad Yani sebelum adanya penembakan terhadap Jenderal Ahmad Yani.

Baca Juga: Sertijab, Kasi Intel Kejari Tangsel Inventarisir Kasus Cipeucang dan PT PITS

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Jurnal Presisi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x