Puncak karier Heru tercapai saat ia ditunjuk sebagai Walikota Jakarta Utara pada tahun 2014 oleh Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Joko Widodo.
Namun, perjalanan karirnya tidak berhenti di situ. Pada tahun 2017, Heru diangkat sebagai Kepala Sekretariat Presiden, menandai kepercayaan yang diberikan padanya oleh pemerintah pusat dalam mengemban tugas-tugas yang penting dalam administrasi negara.
Dengan dedikasi, pengalaman, dan kualifikasi pendidikan yang solid, Heru Budi Hartono terus menorehkan jejaknya dalam pelayanan publik dan pembangunan negara, menjadikannya salah satu tokoh kunci dalam pemerintahan Indonesia yang patut diapresiasi atas kontribusinya yang luar biasa.
Baca Juga: Hasil Real Count Terbaru! Ini 11 Caleg DPRD Kabupaten Lebak Dapil 1 yang Berpotensi Lolos Pileg 2024
Alasan Heru Budi Hartono Disebut Sebagai Sosok Kontroversial
Heru Budi Hartono, seorang birokrat yang menjabat sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta, telah menjadi fokus perhatian publik karena sejumlah kontroversi yang mengelilingi kepemimpinannya.
Kontroversi utama melibatkan logo "Sukses Jakarta Untuk Indonesia" yang dituduh menggantikan logo sebelumnya, "Plus Jakarta," untuk masa jabatannya.
Meskipun Heru membantah penggantian logo tersebut, publik mengaitkannya dengan Keputusan Gubernur No. 292/2023 tentang Cita Provinsi dan adanya lomba desain ikon Jakarta.
Ini menimbulkan dugaan bahwa penggantian logo "Plus Jakarta" mungkin telah direncanakan ebelumnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer 27 Februari 2024: Waktu yang Tepat untuk Memulai Awal yang Baru