Wajib Tahu, Kenapa PKI Menjadi Besar di Era Nasakom

- 24 September 2020, 10:59 WIB
Ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Ciamis Bergerak menggelar aksi unjuk rasa menolak RUU HIP serta komunisme, di depan Gedung DPRD Ciamis, Jumat, 3 Juli 2020.
Ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Ciamis Bergerak menggelar aksi unjuk rasa menolak RUU HIP serta komunisme, di depan Gedung DPRD Ciamis, Jumat, 3 Juli 2020. /Pikiran-rakyat.com/Nurhandoko Wiyoso/*/Pikiran-rakyat.com/Nurhandoko Wiyoso

“Nasakom ini sejarahnya panjang. Kalau pelajari sejarah politik Bung Karno obsesi terbesar yaitu persatuan. Nah nasakom ini kan persatuan. Ide itu muncul tahun 1926,” ujarnya Bung Karno waktu itu.

Selanjutnya ia menyebutkan, sampai pada pemikiran Indonesia selalu dijajah oleh kolonial karena bangsa ini tidak bersatu. Kemudian dibikinlah gagasan persatuan Islam, nasionalis dan PKI.

Baca Juga: KPU Akhirnya Larang Konser Musik dalam Pilkada Serentak

“Tidak ada masalah waktu itu. Secara internasional tidak ada perang dingin, domestik juga tidak ada masalah. Bahkan banyak orang PKI itu tokoh-tokoh Islam tadinya, jadi enggak ada masalah,” terangnya.

Setelah kembali ke UUD 1945 dan adanya Dekrit Presiden tahun 1959, gagasan Bung Karno dikembangkan lagi yang menganut ideologi nasakom tanpa menyadari bahwa Indonesia tidak lagi berada di zaman 1926. Ketika tidak ada pengalaman konflik di dalam negeri dengan komunis.

“Zaman dekrit itu kita sudah melalui periode berdarah-darah. Ada periode pemberontakan Madiun yang selalu disembunyikan oleh PKI. Ketika nasakom sudah berkembang orang enggak berani lagi ngomong mengenai Madiun dan di Bali itu,” paparnya.

Baca Juga: Dampak Gembong Narkotika Kabur, 60 Narapidana Dipindah Dari Lapas Tangerang

Setelah Gestapu, Bung Karno tetap mempertahankan, tidak mencabut nasakom, tidak mengeritik nasakom dan tidak pernah membubarkan PKI. Apa yang terjadi pada periode itu menurut Salim perlu diingat. Sebab itu jadi dasar untuk bicara soal PKI sekarang ini.

“Tidak banyak yang mempelajari dengan seksama tokoh-tokoh mahasiswa tahun 66 yang berdemo melawan PKI. Kemudian melawan Bung Karno, dan yang lebih penting lagi mendesak Soeharto ambil alih kekuasaan,” pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah