ZONABANTEN.com – Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal data pertahanan yang tidak bisa dibuka seperti ‘toko kelontong’, Selasa, 9 Januari 2024.
Ganjar mengatakan, dirinya hanya meminta data umum yang bisa disampaikan kepada masyarakat soal pertahanan pada debat ketiga Pilpres 2024 tersebut.
Ganjar juga menjelaskan, data yang ia minta bukan data rahasia yang bersifat tertutup atau tidak bisa dikemukakan.
“Oh tidak, saya tidak (meminta) memberikan data, makanya kemarin yang saya sampaikan itu data luar negeri terkait dengan indeks, beberapa indeks. Indeks pertahanan dan sebagainya dan itu data umum, bukan data dari dalam negeri,” ujar Ganjar dikutip ZONABANTEN.com dari ANTARA, Selasa, 9 Januari 2024.
Lebih jauh, Ganjar mengatakan hanya satu data dari dalam negeri yang ditanyakan kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto pada saat debat capres terkait minimum essential force atau kekuatan pokok minimum (MEF).
“Hanya berapa persen. Benar tidak segini? Hanya itu saja, tapi larinya malah ke mana-mana, nggak, saya nggak bongkar-bongkar. Bahkan saya sekarang ikuti di media, wah ini rahasia,” tegasnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyebut data yang dia paparkan pada saat debat sudah tidak tertera di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan berasal dari sumber lainnya.
“Saya waktu mencari data itu saya tidak menemukan di Kemenhan, tidak menemukan. Justru kita bertanya-tanya apakah karena ini tidak ada buku putih pertahanan sehingga kita blank tidak bisa membaca, ataukah sengaja tidak ditampilkan,” jelas Ganjar.