Pemilu 2024: Bakal Kunjungi Sukarelawan Korban Penganiayaan, Ganjar: Ingat Jangan Bikin Rakyat Marah

- 31 Desember 2023, 16:34 WIB
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berencana untuk mengunjungi sukarelawan korban penganiayaan di Boyolali, Jawa Tengah
Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berencana untuk mengunjungi sukarelawan korban penganiayaan di Boyolali, Jawa Tengah /Instagram @ganjar_pranowo

ZONABANTEN.com – Calon Presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo berencana untuk mengunjungi sukarelawan korban penganiayaan di Boyolali, Jawa Tengah.

Rencana tersebut disampaikan Ganjar usai Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Gebang Purworejo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Minggu, 31 Desember 2023.

"Oh. iya, saya juga komunikasi dari kemarin. Dari sini, saya mau ke sana (tempat korban)," ujar Ganjar dikutip ZONABANTEN.com dari ANTARA.

Baca Juga: Jelang Pemilu 2024: Relawan Bang Erick Thonir Sumatera Utara Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran

Lebih jauh, Ganjar meminta pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan penganiayaan sukarelawan tersebut.

"Saya minta bantuan teman-teman Komisi I DPR RI, TPN (Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud), dan sudah komunikasi dengan Kasad (Jenderal TNI Maruli Simanjuntak), Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto). Saya tadi juga kontak dengan pangdam (panglima kodam)," katanya melanjutkan.

Sementara itu, Ganjar mengapresiasi pemberian hukuman kepada pelaku TNI yang melakukan penganiayaan terhadap sukarelawan di Boyolali.

"Sekian belas orang dari oknum itu hari ini mendapatkan hukuman. Menurut saya, bagus itu. Ini menjadi pelajaran serius buat kami agar jangan semena-mena. Kalau ada keliru, diproses saja, akan tetapi, kalau semena-mena, ingat jangan bikin rakyat marah," ujarnya.

Walaupun demikian, Ganjar Pranowo berharap kejadian tersebut merupakan terakhir kalinya terjadi dalam masa Pilpres 2024.

Baca Juga: Pemilu 2024: Hadiri Jalan Sehat Batfest 2023, Gibran: Strateginya Masih Rahasia

"Nah, itu tadi yang saya katakan itu jadi pelajaran yang terakhir. Jangan ada lagi mudah seperti itu. Kalau kemudian ada yang keliru, kasihkan pada yang berwenang," katanya.

Ia menambahkan, "Saya kira oknum-oknum TNI yang menganiaya itu ngerti aturannya. Kalau dia nggak ngerti, pecat saja."

Sebelumnya, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, melaporkan seorang sukarelawan meninggal dunia dan empat orang mengalami luka berat akibat kekerasan oknum TNI, Sabtu, 30 Desember 2023.

"Kami mendapatkan laporan dari Klaten dan Boyolali (Jawa Tengah) ini laporan dengan brutalitas dan tindak kekerasan yang sangat-sangat tidak bisa diterima. Satu meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat," kata Todung di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu, 30 Desember 2023.

Baca Juga: Anas Urbaningrum Tanggapi Pernyataan Ketua KPU yang Ngaku Pemilu di Indonesia Paling Rumit di Dunia

Todung menyebutkan seorang meninggal dunia berasal dari Klaten dan meninggal di rumah sakit.

"Yang meninggal dunia ini adalah sukarelawan pendukung Ganjar-Mahfud yang diduga mengalami kekerasan dan brutalitas dari pendukung pasangan calon lain," ujarnya.

Empat korban yang mengalami luka-luka akibat penganiayaan oleh oknum TNI di pos TNI setempat. Oleh karena itu, pihaknya mendesak Panglima TNI untuk segera mengambil tindakan.

"Kalau itu benar, kami ingin Panglima TNI (Jenderal TNI Agus Subiyanto) untuk mengambil tindakan yang tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini," katanya.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah