Novel Baswedan Sebut Fahri Hamzah Penjahat, Apa yang Terjadi?

- 6 Desember 2023, 20:31 WIB
Novel Baswedan sebut Fahri Hamzah sebagai penjahat sebab ia selalu konsisten memusuhi orang-orang yang benar-benar ingin memberantas koruptor.
Novel Baswedan sebut Fahri Hamzah sebagai penjahat sebab ia selalu konsisten memusuhi orang-orang yang benar-benar ingin memberantas koruptor. /Alinea.ID

ZONABANTEN.com - Praktisi anti-korupsi, Novel Baswedan menanggapi video lama Fahri Hamzah yang menyatakan kepada awak media bahwa kasus korupsi e-KTP merupakan permainan Agus Rahardjo mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019, Muhammad Nazaruddin mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Demokrat, dan Novel Baswedan.

"Ini omongan saya ini, omong kosong itu, itu adalah permainannya Nazaruddin, sama Novel, sama Agus Rahardjo. Itu Agus Rahardjo terlibat di dalamnya. Udahlah, percaya saya," ujar Fahri Hamzah dalam video berdurasi 32 detik diunggah pada, 6 Desember 2023 di media sosialnya.

Fahri Hamzah sengaja membagikan video berita tahun 2017 itu sebab viral kembali di tengah-tengah panasnya panggung politik.

Baca Juga: Denny Indrayana: Presiden Jokowi berbohong atau Agus Rahardjo?

"Ini berita lama, 2017 kayaknya. Viral lagi. Tapi saya memang masih bisa cerita dramanya. Gimana? Saya ceritakan lagi?" Cuit Ketua Umum Partai Gelora itu pada, 6 Desember 2023.

Melihat unggahan tersebut, Novel Baswedan tak tinggal diam, ia memposting kembali video Fahri Hamzah di Twitter-nya dengan caption yang mengatakan bahwa ucapan Fahri Hamzah itu tampak seperti penjahat sebab sejak dulu, menurut Novel, ia teguh memusuhi orang-orang yang ingin memberantas korupsi.

"Fahri ini kata-katanya seperti penjahat. Tapi memang dari dulu dia konsisten memusuhi orang-orang yang mau memberantas korupsi dengan benar dan sekuat tenaga membela Firli yang merusak KPK," ujar Novel Baswedan.

Dalam soal ini, Novel Baswedan tak pernah keberatan jika memang ada seseorang yang ingin membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuka kedok para koruptor sebab anti korupsi itu transparansi dan akuntabilitas.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: @novelbaswedan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x