Kasus Cacar Monyet di Jakarta Menyebar ke Daerah Lain, Ketahui Gejala dan Penyebabnya

- 2 November 2023, 12:18 WIB
Kasus cacar monyet di Jakarta menyebar ke daerah lainnya di Indonesia, ketahui gejala, penyebab, dan pencegahannya.
Kasus cacar monyet di Jakarta menyebar ke daerah lainnya di Indonesia, ketahui gejala, penyebab, dan pencegahannya. /Freepik
ZONABANTEN.com - Penyakit menular cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di Republik Demokratik Kongo pada monyet penelitian. Kemudian 12 tahun berikutnya yaitu pada tahun 1970, cacar monyet baru diketahui menjangkit manusia di Kongo dan Sudan. 
 
Awal penyebab menularnya penyakit ini yaitu karena cakaran atau gigitan hewan seperti monyet, tupai dan tikus, yang terinfeksi virus monkeypox. Atau juga disebabkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh manusia atau hewan yang terinfeksi.

Sejak saat itu, penyakit cacar monyet juga menyerang beberapa negara Afrika. Di antaranya Nigeria, Liberia, Sierra Leone, Kamerun, dan Republika Afrika Tengah. Kemudian tahun 2003 wabah cacar monyet juga menjangkit warga negara Amerika Serikat.
 
Sementara kasus cacar monyet di Indonesia khususnya di Jakarta baru-baru ini ditemukan pada bulan Agustus tahun 2022. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat kasus penyakit cacar monyet yang di daerah ini meningkat menjadi 17 kasus dari sebelumnya hanya 15 kasus. Kasus ini membuat warga setempat resah dan penyakit cacar monyet mulai disoroti sebagai masalah yang serius oleh pemerintah Indonesia.
 
 
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah guna mencegah dan menanggulangi kasus cacar monyet. Seperti melakukan pelacakan kontak erat, pemeriksaan laboratorium, isolasi dan perawatan pasien, serta vaknisasi cacar monyet gratis bagi orang-orang yang mempunyai resiko tinggi untuk tertular.
 
“Kami juga mengakan pelaporan real time melalui aplikasi New All Record (NAR) yang dipakai waktu Covid-19 dan membuat laporan ke WHO (Badan Kesehatan Dunia)," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondunuwu.
 
Menurut keterangan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, dari keseluruhan 17 kasus yang terjadi 14 kasus di antaranya berstatus aktif yang diderita oleh pasien laki-laki usia 25-35 tahun dan menjalani isolasi di rumah. Sementara 44 persen positivity rate PCR dengan gejala ringan akibat tertular dari kontak seksual. 
 
Setidaknya ada enam wilayah di Jakarta yang terdeteksi kasus cacar monyet, yaitu Jatinegara, Mampang, Kebayoran Lama, Setiabudi, Grogol dan Kembangan. Bahkan kasus ini diprediksi sudah mulai menyebar ke daerah Tangerang, Banten.
Oleh sebab itu penting bagi semua masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap penyakit ini dengan mengetahui beberapa gejalanya. 
 
 
Adapun gejala penyakit cacar monyet mirip dengan penyakit cacar manusia, yaitu demam, batuk dan pilek, ruam (bintik-bintik merah di kulit), sakit kepala, dan yang terakhir lelah. Sementara pengobatan cacar monyet hingga saat ini para ahli belum menemukan obat khusus. Sedikitnya 2-4 minggu penyakit ini bisa sembuh sesuai kondisi tubuh penderita.
 
Namun ada beberapa hal yang dapat diusahakan untuk mencegah penyakit cacar monyet, di antaranya banyak minum air putih, minum obat antibiotik, minum obat penurun demam, tidak menggaruk ruam kulit, dan menggunakan sarung tangan dan masker saat merawat orang yang terinfeksi cacar monyet.
 

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x