Pendiri KOMPAS Gramedia Jacob Oetama Tutup Usia, Berikut Profil Lengkapnya

- 9 September 2020, 13:49 WIB
Pendiri Kompas Gramedia dan tokoh pers Jakob Oetama meninggal dunia.
Pendiri Kompas Gramedia dan tokoh pers Jakob Oetama meninggal dunia. /ANTARA/Rudi Novrianto

ZONABANTEN.com - Kabar duka datang dari dunia jurnalistik. Pendiri Kompas Gramedia, Dr (H.C) Jakob Oetama tutup usia hari ini.

Seperti dikutip dari Kompas.TV, pihak keluarga sudah datang di Rumah Sakit Kelapa Gading.

Jenazah rencananya akan dibawa ke tempat persemayaman di Gedung Kompas Gramedia.

Belum ada informasi tambahan terkait penyebab kematiannya.

Baca Juga: Daftar Harga HP Terbaru OPPO September 2020 Lengkap, OPPO Reno 4, Reno 3, A31, A12

Profil Jacob Oetama

Dr (H.C) Jakob Oetama, lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Merupakan wartawan dan salah satu pendiri Surat Kabar Kompas.

Beliau adalah Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia, dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.

Jacob Oetama adalah penerima Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada dan penerima penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia pada tahun 1973.

Baca Juga: Sinopsis Film KYA KEHNA, Ketika Preity Zinta Menemukan Tulusnya Cinta di ANTV

Putra dari seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta ini memulai karier jurnalistik saat menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama P.K. Ojong.

Dua tahun berselang, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jacob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.

Bersama dengan Jusuf Wanandi, Muhammad Chudori, Eric Samola, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, H. G. Rorimpandey dan Harmoko, Jakob Oetama juga ikut mendirikan The Jakarta Post, harian nasional Indonesia berbahasa Inggris.

Baca Juga: Sinopsis Still 17 Episode 2 yang Tayang Hari Ini Rabu 9 September 2020, Woo Jin si Manusia Gunung

Penghargaan

1973, Bintang Mahaputera Utama dari Pemerintah RI

1994, Wira Karya Kencana dari Kantor Menteri Negara Kependudukan/Kepala BKKBN, karena dianggap telah Berjasa dalam Gerakan KB Nasional

2003, Anugerah Doktor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

2004, Chief Executive Officer (CEO) Terbaik Tahun 2003 dari Majalah SWA, Synovate Research Reinvented, dan Dunamis

2005, Entrepreneur of The Year dari Ernst & Young

Baca Juga: Sinopsis Bawang Putih Berkulit Merah ANTV Rabu 9 September, Gawat! Dennis Dijebak Pelakor

Penghargaan dari Tiga Pilar Kemitraan berkaitan dengan Hari Antikorupsi

Alumnus Teladan dari Universitas Gadjah Mada dalam Rangka Dies Natalis ke-56, Yogyakarta

2006, World Entrepreneur of the Year Academy 2006 dari Ernst & Young, Monaco

2007, Lifetime Achievement Award dari Bank BRI

2008, Lifetime Achievement Award dari PWI

Baca Juga: Paslon Walikota-Wakil Walikota Tangsel Bakal 'Hadapi' BNN dan Psikolog

2009, Bintang jasa “The Order of The Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Pemerintah Jepang

9 Februari 2010, Number One Press Card dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)

24 Maret 2010, Bintang Jasa The Order of The Rising Sun dan Gold Rays with Neck Ribbon dari pemerintah Jepan

18 Agustus 2010, Soegeng Sarjadi Award on Lifetime Achievement

19 April 2011, Medali Emas Spirit Jurnalisme dari Komunitas Hari Pers Nasional 2011

Baca Juga: Polusi Cahaya di Langit Malam, jadi Isu Kampanye Langit Gelap

16 Oktober 2011, Tokoh berpengaruh penting dalam menyebarkan semangat dan kecakapan kewirausahaan bidang sosial dalam Ciputra Award

13 Juli 2012, Penghargaan Pengabdian 30 Tahun Tokoh Pers di Industri Media Cetak dari Serikat Perusahaan Pers (SPS)

10 Januari 2013, Jakob Oetama dinilai berkontribusi besar terhadap perkembangan media di Tanah Air, sekaligus mematangkan media massa untuk memperkuat demokrasi di Indonesia sehingga mendapat award di ajang Paramadina Award dari Universitas Paramadina

4 Juli 2013, Asia Communication Award dari Asian Media Information and Communication Centre (AMIC)

Baca Juga: Puluhan Dokter 'Atasi' Calon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel

12 Juli 2013, Lifetime Award dari Asian Publishing Convention

5 September 2014, Gelar doktor kehormatan (”honoris causa”) dari Universitas Sebelas Maret UNS), Surakarta

8 Desember 2015, Life Time Achievement Award dari Tahir Foundation

3 Februari 2017, Penghargaan Lifetime Achievement Awards dari SPS

13 Mei 2017, Lifetime Achievement Award dari Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Kompas korporasi.kompas.id Kompas.TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah