Perayaan Seba di Banten: Makna, Pakaian, dan Harapan Warga Baduy

- 29 April 2023, 13:00 WIB
Warga Baduy berbondong-bondong berjalan kaki menuju Banten.
Warga Baduy berbondong-bondong berjalan kaki menuju Banten. /Rizkoh

ZONABANTEN.com – Ribuan masyarakat Baduy berbondong-bondong merayakan tradisi nenek moyang mereka yaitu Seba, di pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Jumat, 28 April 2023.

Mereka sangat bersyukur bisa merayakan Seba dengan berkunjung ke tempat pemerintah daerah. Sebagaimana hal itu diungkapkan oleh salah seorang warga Baduy bernama Sangsang (50).

“Kami sebagai warga Baduy Luar tentu merasa senang bisa merayakan Seba atau kunjungan (ke pemerintah) untuk silaturahmi bersama kepala daerah (Gubernur dan Bupati) dan aparat hukum,” katanya.

Warga Baduy yang berkunjung ke pendopo pemerintah Lebak membawa hasil pertanian mereka. Hal itu dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Adapun buah tangan yang dibawa berupa beras huma, gula aren, kue laksa, pisang, dan petai.

Baca Juga: Kalimantan Timur Ditunjuk sebagai Tuan Rumah MTQ Nasional 2024, Zayadi: Semoga Pembangunan IKN Berkah

Makna Perayaan Seba

Tradisi Seba adalah suatu kewajiban bagi masyarakat Baduy. Hal ini karena tradisi tersebut bisa menjalin komunikasi yang positif antara warga Baduy dengan pemerintah daerah.

Dengan adanya perayaan Seba, keluhan atau aspirasi masyarakat Baduy selama satu tahun bisa disampaikan secara langsung ke pemerintah daerahnya.

Contoh aspirasi yang bisa disampaikan adalah kerusakan alam karena penebangan pohon atau eksploitasi pertambangan. Hal itu dapat merusak lingkungan Baduy.

Terdapat perbedaan pakaian antara masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar. Masyarakat Baduy Dalam berpakaian serba putih. Mulai dari baju, celana, dan ikat kepala (lomar). Sementara Baduy Luar mengenakan pakaian serba hitam. Baju hitam, celana hitam, dan lomar berwarna biru.

Baca Juga: Warga Baduy Gelar Seba, Jalan Kaki 100 Kilometer ke Provinsi Banten

Yang menjadi spesial bagi masyarakat Baduy Luar adalah, mereka menerima modernisasi. Misalnya boleh memakai telepon seluler untuk kemudahan berkomunikasi, juga diperbolehkan menaiki transportasi umum jika ingin bepergian.

Selain itu, perayaan Seba juga diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, nilai-nilai toleransi, sebagaimana Indonesia memiliki banyak suku, agama, sosial, dan budaya.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x