5 Sesat Pikir 'Logical Fallacy' yang Perlu Dihindari Saat Berdebat! Bisa Pengaruhi Kesimpulanmu

- 24 Juli 2022, 13:18 WIB
Ilustrasi logical fallacy saat berdebat
Ilustrasi logical fallacy saat berdebat /Gambar oleh mohamed Hassan dari Pixabay

ZONABANTEN.com - Pernahkah kamu mendengar istilah Logical Fallacy? Dalam bahasa Indonesia, istilah ini lebih dikenal sebagai Sesat Pikir, atau kesalahan logika.

Mungkin Logical Fallacy masih terdengar asing, tapi faktanya kita akan sangat mudah menemukan istilah ini di kehidupan sehari-hari.

Logical Fallacy atau sesat pikir adalah suatu kondisi ketika seseorang salah menalarkan suatu isu, sehingga berpengaruh pada kesimpulan akhir.

Baca Juga: Bisa Dibuat Sendiri! 3 Resep Masker untuk Rambut Kering dari Bahan Alami

Logical Fallacy bisa menjadi indikasi bahwa orang tersebut tidak dapat memahami isu yang sedang diperdebatkan.

Maka dari itu, seseorang dengan Logical Fallacy bisa dianggap belum mampu untuk ikut berperang dalam suatu perdebatan.

Menghindari Logical Fallacy juga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena dapat mempengaruhi kehidupan di lingkungan kerja maupun pendidikan.

Menurut thebestschools.org, setidaknya ada beberapa Logical Fallacy yang dapat mempengaruhi kesimpulanmu. Berikut adalah 5 diantaranya:

  1. Red Herring

Red Herring adalah argumen yang berisikan kebingungan, yang bertujuan untuk menyamarkan topik dan mengarahkan pada kesimpulan yang salah. Biasanya dilakukan secara sengaja atau tidak.

Baca Juga: Tangkal Kedunguan! 5 Sesat Logika (Logical Fallacy) Ini Buat Kamu Terlihat Bodoh Dalam Berdebat

Contoh: “Perempuan lebih pandai mengatur keuangan. Contohnya ibuku, dia dipercaya untuk menjadi bendahara di kantornya”.

  1. Appeal to Hypocrisy

Appeal to Hypocrisy adalah upaya untuk menangkal suatu kritik terhadap diri sendiri, dengan menuduh bahwa orang lain memiliki masalah yang sama.

Contoh: “Aku masih junior, dan melakukan kesalahan adalah wajar. Kamu juga pernah melakukannya saat masih karyawan baru kan? Jadi mengapa aku begitu dimarahi?

  1. Causal Fallacy

Causal Fallacy terjadi ketika ada kesalahan penyimpulan terhadap suatu isu, dan menganggap bahwa suatu penyebab terkait menciptakan suatu akibat tertentu.

Contoh: “Linda sakit hari ini, pasti karena omelan Pak Broto kemarin”.

Baca Juga: Ingin Kulit Glowing? Coba dengan Bahan Alami Berikut Ini, Tips dari dr. Zaidul Akbar

  1. Sunk Cost

Sunk Cost adalah pemikiran bahwa sesuatu harus terus dilakukan, karena mengingat usaha, biaya, atau waktu yang telah dikorbankan sebelumnya, tanpa melihat manfaatnya ke depan.

Contoh: “Saya tahu pernikahan ini tidak membahagiakan kami berdua. Tapi kami sudah 10 tahun bersama. Jadi lebih baik saya tetap bersamanya”.

  1. Appeal to Authority

Appeal to Authority adalah kesalahan nalar ketika suatu jabatan dianggap menentukan suatu kebenaran.

Contoh: “Itu benar! Robot pasti akan memperbudak manusia! Guru komputerku mengatakan seperti itu”.

Logical fallacy terjadi ketika seseorang tidak memahami konteks suatu bahasan. Biasanya karena terlalu tergesa-gesa menyimpulkan atau terlalu terbawa perasaan.

Baca Juga: 4 Cara Memanfaatkan Kopi untuk Perawatan Kulit, Bisa Mengurangi Mata Panda Sampai Bibir Pecah-pecah

Maka dari itu sangat penting bagi seseorang untuk mendengarkan dan memperhatikan secara seksama suatu pembahasan, dan menyimpulkan secara hati-hati.***

 

Editor: Bunga Angeli

Sumber: thebestschools.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah