Network
ZONABANTEN.com - Pengurus Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia Raya mengadakan acara buka puasa bersama sekaligus silaturahmi dengan sejumlah tokoh agama dan bangsa di Puri Wira Bhakti, Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu, 16 September 2022.
Hadir dalam acara tersebut mantan Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Pur) Ryamizard Ryacudu. Ada pula Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Dewan Pembina Rekat Indonesia Raya Ridwan Kamil, beserta sejumlah tokoh agama dan bangsa lainnya.
Hadir dalam acara tersebut mantan Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Pur) Ryamizard Ryacudu. Ada pula Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Dewan Pembina Rekat Indonesia Raya Ridwan Kamil, beserta sejumlah tokoh agama dan bangsa lainnya.
Tak ketinggalan pula, tokoh pendukung pemerintah juga hadir seperti Immanuel Ebenezer dan pejabat dari Polri dan intansi lainnya.
Baca Juga: Keren! Seniman Rusia dan Ukraina di Bali Berkolaborasi dalam Pesan Persatuan
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil mengatakan bangsa Indonesia bisa dijajah tiga setengah abad akibat mudah dipecah belah dan banyaknya pengkhianatan.
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil mengatakan bangsa Indonesia bisa dijajah tiga setengah abad akibat mudah dipecah belah dan banyaknya pengkhianatan.
Pria berusia 50 tahun itu juga mencontohkan bagaimana beberapa negara akhirnya terpecah akibat tidak adanya persatuan bangsa yang kuat.
“Hilangnya Yugoslavia dan terpecah menjadi Serbia, Kroasia, Bosnia Herzegovina dan Montenegro akibat mereka tidak bersatu. Contoh lainnya India dan Pakistan, begitu juga Pakistan terpecah lagi dengan munculnya Bangladesh,” ujar Ridwan Kamil.
Sementara itu, Jenderal Ryamizard mengingatkan bahwa islam merupakan pembawa Rahmatan Lil Alamin. Oleh sebab itu, menurutnya bangsa Indonesia bisa menjadi kuat apabila agama islam yang dianutnya juga kuat.
“Hilangnya Yugoslavia dan terpecah menjadi Serbia, Kroasia, Bosnia Herzegovina dan Montenegro akibat mereka tidak bersatu. Contoh lainnya India dan Pakistan, begitu juga Pakistan terpecah lagi dengan munculnya Bangladesh,” ujar Ridwan Kamil.
Sementara itu, Jenderal Ryamizard mengingatkan bahwa islam merupakan pembawa Rahmatan Lil Alamin. Oleh sebab itu, menurutnya bangsa Indonesia bisa menjadi kuat apabila agama islam yang dianutnya juga kuat.
“Sekitar 200 juta rakyat ini memeluk agama Islam. Oleh karena itu, kita harus memperkuat persatuan dan kesatuan,” katanya.
Baca Juga: Polemik Ritual di IKN Nusantara, Jokowi: Penyatuan Tanah dan Air Bentuk Kebinekaan dan Persatuan
Ketua Umum Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar turut memberi sambutan dalam acara tersebut. Ia juga membahas bagaimana pentingnya memupuk semangat kebangsaan dari sosok tokoh bangsa seperti Ryamizard Ryacudu.
“Saya belajar tentang kerendahan hati, kelenturan, perbedaan dan ketulusan serta menjalin persatuan,” kata Eka.
Ketua Umum Rekat Indonesia Raya Eka Gumilar turut memberi sambutan dalam acara tersebut. Ia juga membahas bagaimana pentingnya memupuk semangat kebangsaan dari sosok tokoh bangsa seperti Ryamizard Ryacudu.
“Saya belajar tentang kerendahan hati, kelenturan, perbedaan dan ketulusan serta menjalin persatuan,” kata Eka.
Silaturahmi Rekat Indonesia dengan Tokoh Agama dan Bangsa /Rekat Indonesia
Adapun Sekjen Rekat Indonesia sekaligus ketua panitia acara silaturahmi tokoh bangsa, Heikal Safar selaku menjelaskan tujuan dari buka puasa bersama ini.
Menurut Heikal, acara silaturahmi dan doa bersama para tokoh ini dilakukan untuk menguatkan jalinan rasa saling merekatkan, serta menyejukan dan menyerukan persatuan bangsa.
Sebelumnya Rekat Indonesia sendiri memang aktif mengadakan pertemuan dengan para tokoh lintas agama dan budaya sejak 2019. Selama itu, mereka terus menyuarakan persatuan antar seluruh komponen Bangsa.
Selain aktif menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh agama dan bangsa, Rekat Indonesia Raya kabarnya akan terus melakukan silaturahmi dengan pemerintah dan berbagai elemen lainnya. Tujuannya untuk memberikan kebermanfaatan bagi bangsa Indonesia.***
