Mahasiswa Unjuk Rasa Menentang Langkah yang Diperdebatkan untuk Memperpanjang Masa Jabatan Presiden

- 11 April 2022, 18:21 WIB
Unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa.
Unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa. /Klik Mataram/Bambang Parmadi/
 
ZONABANTEN.com - Mahasiswa melakukan demo besar-besaran pada hari Senin 11 April 2022, atas harga minyak goreng yang tinggi dan perpanjangan masa jabatan Presiden, Joko Widodo, yang diperdebatkan, meskipun ada upaya oleh pemerintah untuk meredam spekulasi rencana yang dibuat untuk membuatnya tetap berkuasa lebih lama.
 
Demonstrasi terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan ibu kota Jakarta, di mana ratusan mahasiswa yang mengenakan jas almamater berbaris menuju parlemen untuk mengeluhkan kenaikan harga barang dan kemungkinan presiden melampaui batas dua masa jabatannya.
 
Gagasan perpanjangan masa jabatan untuk, Jokowi, baik dengan mengubah konstitusi atau menunda pemilihan umum 2024, akhir-akhir ini mendapatkan momentum di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia itu setelah beberapa tokoh politik berpengaruh secara terbuka mendukungnya.
 
 
Pada hari Minggu, untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu, Jokowi, 60, mendesak para menteri dan kepala keamanan untuk menghentikan diskusi tentang masalah ini dan mengatakan bahwa pemilihan umum akan diadakan pada Februari 2024, sesuai rencana.
 
"Jangan sampai ada spekulasi di masyarakat bahwa pemerintah berusaha menunda pemilihan atau berspekulasi tentang perpanjangan masa jabatan presiden atau apa pun yang terkait dengan masa jabatan ketiga," ujarnya dalam sebuah pertemuan.
 
Gagasan untuk mengizinkan lebih dari maksimal dua, lima tahun masa jabatan sebagai presiden telah memicu kekhawatiran tentang ancaman terhadap reformasi demokrasi yang diraih dengan susah payah.
 
 
Mahasiswa secara konservatif berada di garis depan upaya untuk melindungi pencapaian demokrasi Indonesia, setelah turun ke jalan pada tahun 1998 selama protes besar yang membantu menggulingkan mantan orang kuat Presiden, Soeharto.
 
Jokowi telah mempertahankan peringkat persetujuan yang tinggi sejak ia pertama kali terpilih pada tahun 2014, tetapi survei baru-baru ini oleh lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan lebih dari 70% orang Indonesia menolak rencana perpanjangan tersebut.
 
Ia telah dikritik karena sikapnya yang ambigu tentang masalah ini, menyebutnya sebagai tamparan di wajah dan hanya "sebuah ide", tetapi tanpa secara eksplisit menolaknya atau mengesampingkan kekuasaan lebih lama.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah