Dua kampung ini adalah Kampung Wae Munting dengan total 225 jiwa warga dan Kampung Dange dengan total 186 jiwa.
Ini bukan fenomena baru, sebab pergerakan tanah sudah terjadi sejak beberapa tahun sebelumnya di kampung yang berbeda di Manggarai Barat.
Bahkan, Kampung Wae Munting sendiri sudah mengalami pergerakan tanah sejak tahun 2018.
Baca Juga: UPDATE Covid-19 Nasional Senin, 28 Maret 2022: Tak Ada Kasus Baru di 2 Provinsi
Dengan keadaan berulang seperti ini, warga Kampung Wae Munting meminta penjelasan dari ahli tanah terkait fenomena ini.
“Warga ingin mengetahui gambaran keadaan yang diberikan oleh ahli tanah karena mereka telah melalui tiga tahun kehidupan dengan resah ketika hujan dan gempa terjadi,” ucap tokoh masyarakat Kampung Wae Munting, Viktor Bitrudis pada Senin, 28 Maret 2022.
ANTARA memantau kondisi rumah warga di Kampung Wae Munting dan ditemukan adanya beberapa kerusakan yang terjadi akibat fenomena pergesaran tanah.
Terlihat beberapa rumah warga yang roboh dan hancur, tanah terbelah, lantai dan dinding retak, serta fondasi yang bergeser dari bangunan awal.
Viktor menceritakan bahwa tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah turun tangan dan datang ke lapangan untuk memeriksa kondisi. Mereka juga sudah mengumpulkan KTP setiap warga dan kartu keluarga.
Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI
Sumber: ANTARA