Secara spesifikasi, gardan depan mampu menahan beban sebesar 7.725 kg dan untuk bagian belakang mampu menahan beban hingga 10,5 ton. Kendaraan ini memiliki sistem rem udara penuh S-Cam, di mana tromol memiliki diameter 419 mm x 160 mm.
Sebagian dari truk dan bus ini berhasil dijual pada umum dengan hasil yang cukup menggembirakan dan memuaskan pelaku pasar saat itu.
Baca Juga: Aktor dan Musisi Ardhito Pramono Direkomendasikan Rehabilitasi Namun Proses Hukum Tetap Berjalan
Sayangnya, Perkasa lahir pada saat terjadi krisis besar pada 1998. Situasi daya beli pasar yang belum pulih menjadi salah satu faktor merosotnya penjualan Perkasa.
Selain itu Perkasa juga terbelit persoalan finansial. Hingga, pada 2004 Perkasa harus tutup usia di Indonesia di umur yang masih sangat muda.***