Network
ZONABANTEN.com - Max Sopacua, politisi senior sekaligus salah satu pendiri Partai Demokrat meninggal dunia, Rabu 17 November 2021.
Max Sopacua dikabarkan meninggal tadi pagi sekitar pukul 05.53 WIB di RSPAD Gatot Seobroto. Almarhum akan disemayamkan di rumah duka di Bogor sebelum dikebumikan.
Berikut profil dan lima fakta tentang Max Sopacua.
Ia adalah salah satu pendiri Partai Demokrat yang baru saja meninggal hari ini, seperti dikutip ZONABANTEN.com dari berbagai sumber, Rabu 17 November 2021.
Baca Juga: Rekor! 'Squid Game' jadi Acara Netflix Yang Paling Banyak Ditonton Dengan 1,65 Miliar Jam
1. Pendiri Pantai Demokrat
Max Sopacua merupakan tokoh senior sekaligus salah satu pendiri Partai Demokrat bersama Susilo Bambang Yudhoyono. Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003.
Mantan Wasekjen DPP Partai Demokrat itu menjabat sebagai anggota DPR RI melalui Partai Demokrat dalam dua periode, yaitu 2004-2009 dan 2009-2014. Pada tahun 2020, dia memutuskan keluar dari Partai Demokrat.
Max Sopacua sempat bergabung dengan Partai Era Masyarakat Sejahtera (Partai Emas) yang didirikan oleh Hasnaeni, sebelum kembali ke Partai Demokrat versi KLB yang dipimpin Moeldoko.
Baca Juga: Presiden Kosta Rika akan Lakukan Kunjungan Kenegaraan Ke Korea Minggu Depan
2. Berasal dari Ambon
Max Sopacua lahir di Ambon, Maluku pada tanggal 2 Maret 1946. Namun, dia tumbuh besar di Pulau Saparua, salah satu pulau kecil sekaligus kecamatan di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Max Sopacua menyelesaikan pendidikan SD di SR Negeri Saparua selama enam tahun hingga tahun 1958, dan SMP Negeri 2 Saparua sampai tahun 1961. Sedang pendidikan SMA diselesaikan di SMA Negeri 1 Ambon.
Itulah mengapa Max Sopacua punya jasa besar dalam perkembangan Partai Demokrat di wilayah Indonesia bagian timur. Dia juga ikut membantu deklarasi Partai Demokrat di tenah kelahirannya.
Baca Juga: Max Sopacua Tutup Usia, Politikus Juga Tokoh Pertelevisian Tanah Air
3. Mantan penyiar berita olahraga di TVRI
Sebelum terjun ke dunia politik, Max Sopacua berkarier sebagai penyiar berita olahraga di TVRI yang sangat terkenal pada era Orde Baru. Dia juga menjadi produser di TVRI pada periode 1985-2002.
Berbagai program olahraga TVRI dalam ajang internasional telah diproduserinya. Di antaranya program Olimpiade Seoul 1988, Olimpiade Atlanta 1996, Piala Dunia 1998, SEA Games 1999, dan Olimpiade Sydney 2000.
Pada tahun 2009, mantan anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) itu mendirikan radio Sheba FM di Bogor. Radio dengan frekuensi 87,8 FM itu kini bernama X Channel.
Baca Juga: The Kings Affection Raih Rating Tinggi, Sedangkan Drama IDOL: The Coup Mengalami Penurunan Peringkat
4. Punya nama lain H Zulkifli bin Adam
Rupanya Max Sopacua juga punya nama lain H Zulkifli bin Adam dan bergelar haji. Sepertinya dia menjadi mualaf setelah menikah dengan Tutie Irawati, setelah sebelumnya lahir dari keluarga Kristen di Ambon.
Pasangan Max Sopacua dan Tutie Irawati dikaruniai tiga orang anak. Salah satu putranya bernama Ferro Sopacua, juga merupakan seorang politikus yang pernah menjadi anggota DPRD Kota Bogor pada periode 2009-2014.
Sebelumnya, sang istri sudah lebih dulu meninggal pada tahun 2013. Max Sopacua sendiri akan dikuburkan dalam satu lubang dengan istrinya di pemakaman keluarga di Ciomas, Bogor.
5. Meninggal diduga karena kanker paru-paru
Max Sopacua meninggal dalam usia 75 tahun. Dia menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto setelah sempat dirawat selama 17 hari, karena mengalami sakit di paru-paru yang diduga kanker.
Sebelumnya, Max Sopacua juga sempat dirawat selama 14 hari di RSUD Kota Bogor, hingga dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto. Kondisi kesehatannya memang sudah terus menurun setelah operasi jantung pada tahun 2020.
Dari rumah duka RSPAD Gatot Soebroto, jenazah almarhum Max Sopacua akan disemayamkan di kediamannya yang berlokasi di Jalan Veteran, Gang Kepatihan, Nomor 6, Bogor, Jawa Barat, sebelum dikebumikan.
Itulah profil lengkap dan lima fakta tentang Max Sopacua, politisi senior sekaligus salah satu pendiri Partai Demokrat yang baru saja meninggal hari ini, Rabu 17 November 2021.***
