7 Tradisi Unik Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Berbagai Daerah di Indonesia, Ada Pohon Uang di Padang Lo!

- 19 Oktober 2021, 15:23 WIB
Walima/Provinsi Gorontalo
Walima/Provinsi Gorontalo /

ZONABANTEN.com – 12 Rabiul Awal dalam tahun masehi jatuh di tanggal 19 Oktober  2021, sehingga diperingati sebagai Maulid Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi Muhammad SAW, ditujukan untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah.

di Indonesia, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW disambut dengan acara yang meriah, sekaligus unik.

Setiap daerah saling berlomba-lomba untuk menunjukkan keunikan dan identitasnya masing-masing.

Baca Juga: 15 Tema Terbaik Maulid Nabi Muhammad SAW Cocok Dijadikan Judul Pidato, Salah Satunya Semangat Ukhuwah Islamiya

Tradisi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW ini muncul dan berkembang sejak masa Wali Songo yang menyebarkan agama islam.

Wali Songo salah satunya menggunakan metode peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW agar menarik minat masyarakat dalam memeluk agama islam di tahun 1404 Masehi.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan tradisi Maulid Nabi semakin unik dan berkembang.

Lalu bagaimana ciri khas perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW berbagai daerah di Indonesia? Simak penjelasan berikut ini:

Kirab Ampyang/ Hernadhi Jaya Group
Kirab Ampyang/ Hernadhi Jaya Group


1. Kirab Ampyang dari Loram Kulon, Kudus, Jawa Tengah

Kirab Ampyang adalah jenis perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang unik dari Desa Loram Kulon di Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Hidangan nasi yang dibungkus daun  jati, kemudian dirangkai menyerupai gunung-gunung yang terdiri dari buah hingga sayuran.

Baca Juga: 20 Twibbon Gratis Untuk Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Beserta Cara Pasangnya

Kemudian diarak mengelilingi desa. Namun, sebelum Ampyang dapat dikonsumsi oleh warga.

Maka, para tokoh dan pemuka agama akan memberikan doa terlebih dahulu. Sehingga hidangan tersebut layak dihidangkan dan dikonsumsi.


Muludhen/Akun Twitter @jelantik5
Muludhen/Akun Twitter @jelantik5


2. Muludhen dari Madura

Kegiatan ini mengharuskan setiap warganya berbondong-bondong segera ke masjid untuk melakukan serangkaian kegiatan keagamaan.

Biasanya terdiri dari pembacaan riwayat hidup nabi dan ceramah keagamaan. Selain itu, selama acara tersebut berlangsung berbagai hidangan juga disediakan untuk dimakan bersama.

Walima/Provinsi Gorontalo
Walima/Provinsi Gorontalo


3. Walima dari Gorontalo

Dalam hal ini, masyarakat Gorontalo menyiapkan kue atau jajanan tradisional untuk dibungkusi satu persatu.

Seperti wapili, buludeli, dan pisangi yang disusun rapi menggangtung. Kue tersebut kemudian diarak dari rumah menuju masjid untuk didoakan bersama.

Sehingga, nantinya kue tersebut dapat dikonsumsi dan dibagikan ke semua orang.

Grebeg Maulud/Hernadhi Jaya Group
Grebeg Maulud/Hernadhi Jaya Group


4. Grebeg Maulud dari Yogyakarta

Acara ini diselenggaraan oleh pihak keraton dan diikuti dengan parade prajurit Keraton Yogyakarta,

Baca Juga: 20 Quotes Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Bisa Untuk Caption WhatsApp, Instagram dan Instagram

Dalam perayaan ini disiapkan 7 buah gunungan makanan yang diarak dari keraton hingga Kadipaten Pura Pakualam.

Bunga Lado/Hernadhi Jaya Group
Bunga Lado/Hernadhi Jaya Group


5. Padang Pariaman

Warga Padang Pariaman memiliki tradisi unik dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Terdapat tradisi membuat bunga lado atau pohon yang dihiasi dengan uang kertas. Uang tersebut nantinya akan disumbangkan ke masjid atau panti asuhan.

Tradisi Baayun/Patanjala
Tradisi Baayun/Patanjala


6. Tradisi Baayun dari Banjarmasin

Tradisi ini dibilang sangat unik karena membuat ayunan khusus yang dihiasi oleh janur.

Dalam acara memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, maka setiap bayi akan dimasukkan ke dalam ayunan.

Sebagai perwujudan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Libur Maulid Nabi 2021 Digeser Jadi 20 Oktober, Ini Kata Wapres Maruf Amin!

Nasi Lemang/Humas Kabupaten Lampung Barat
Nasi Lemang/Humas Kabupaten Lampung Barat


7. Lemang dari Aceh

Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, Suku Alas dari Aceh akan memasak Lemang.

Leman adalah jenis makanan yang terbuat dari ketan dan santan, kemudian dibakar di dalam bambu selama empat jam.

Demikian informasi seputar 7 tradisi unik memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Indonesia.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Asian Parent


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x