Menjadi Saksi Mata G30S PKI, Putra Bungsu Jenderal Ahmad Yani Beberkan Kronologi Sebenarnya

- 30 September 2021, 07:00 WIB
Johanna Soenarti menggendong Jenazah Ade Irma Suryani Nasution ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya.*
Johanna Soenarti menggendong Jenazah Ade Irma Suryani Nasution ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya.* /Tangkap Layar Instagram @perfectlifeid.*

ZONABANTEN.com – Gerakan 30 September atau biasa disebut G30S/PKI merupakan salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia.

G30S/PKI menewaskan tujuh jenderal serta satu anak, bernama Ade Irma Suryani yang merupakan putri dari Jenderal A.H. Nasution.

Irawan Sura Eddy, putra bungsu Jenderal Ahmad Yani memberikan kesaksiannya mengenai kematian ayahnya yang menjadi korban keganasan G30S/PKI.

Eddy adalah salah satu saksi mata terjadinya G30S/PKI. Sebelum peristiwa berlangsung, Eddy sempat menemui prajurit Cakrabirawa yang memasuki rumahnya.

Kejadian bermula pada pukul empat pagi, prajurit Cakrabirawa mendatangi rumah Jenderal Ahmad Yani.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Jenderal Ahmad Yani Korban G30S PKI, Kesaksian Si Anak Bungsu

“Jadi asal mulanya saya sama Mbok Milah mencari ibu, ibu malam itu tirakatan di rumah dinas, sekitar jam 4 saya bangun, di sebelah kamar Bapak, saya menuju ke sini, menunggu ibu, tidak lama setelah lima menit, saya lihat ada kegaduhan di depan, ternyata ada prajurit Cakrabirawa, lalu saya masuk ke sini, begitu mereka sampai di sini, mereka mengetok pintu dulu,” kata Eddy kepada VisualTV Live.

Eddy ditemani oleh Mbok Milah (asisten rumah tangga) menemui Cakrabirawa yang menanyakan keberadaan Jenderal Ahmad Yani.

Ketika itu, Jenderal Ahmad Yani masih tertidur lelap di dalam kamar. Karena Mbok Milah tidak berani, prajurit Cakrabirawa meminta Eddy untuk membangunkan Jenderal Ahmad Yani.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Visual TV Live


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x