Kronologi Tewasnya Jenderal Ahmad Yani Korban G30S PKI, Kesaksian Si Anak Bungsu

- 29 September 2021, 14:20 WIB
Jenderal Ahmad Yani
Jenderal Ahmad Yani /Pinterest

ZONABANTEN.com - Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI) menjadi sejarah kelam yang menewaskan para petinggi militer Indonesia, salah satunya adalah Jenderal Ahmad Yani.

Jenderal Ahmad Yani termasuk dalam salah satu korban G30S PKI yang tewas pada 30 September 1965.

Jenderal Ahmad Yani tewas di rumahnya saat terjadi penggerebekan G30S PKI.

Dalam kejadian tersebut, seluruh keluarga menjadi saksi atas tewasnya Jenderal Ahmad Yani. Termasuk si anak bungsu yang bernama Edi Yani.

Baca Juga: Detik-detik Tragedi Berdarah G30S PKI di Kediaman Jenderal Ahmad Yani

Kepada tim VisualTV Live, Edi Yani mengungkapkan kesaksiannya tentang peristiwa berdarah G30S PKI yang menyerang ayahnya.

Edi Yani bercerita bahwa pada saat itu sekitar jam 4 dini hari, rombongan Cakrabirawa (pasukan pengawal istana) berbaret merah datang ke rumahnya dan membuat kegaduhan.

Rombongan Cakrabirawa lantas masuk ke rumah Jenderal Ahmad Yani melalui pintu belakang, dan mengetuk pintu dengan kasar.

Saat itu, yang menyambut dan membukakan pintu adalah mbok Millah, seorang pembantu di rumah Jenderal Ahmad Yani.

Rombongan Cakrabirawa tersebut kemudian bertanya tentang keberadaan Jenderal Ahmad Yani dan meminta mbok Millah untuk membangunkan beliau.

Karena tidak berani, akhirnya Edi Yani yang disuruh untuk membangunkan Jenderal Ahmad Yani.

Baca Juga: Kisah 10 Pahlawan Revolusi saat Terjadi Pemberontakan G30S PKI, Sejarah Kelam untuk Indonesia

Dalam keterangan Edi, ada kurang lebih 5 anggota Cakrabirawa yang mengikutinya hingga ke depan kamar, dan sisanya berpencar untuk mengepung seluruh rumah.

Jenderal Ahmad Yani bangun dan segera menemui pasukan Cakrabirawa tersebut.  

Pasukan Cakrabirawa meminta Ahmad Yani untuk ikut bersama mereka dengan alasan ini adalah perintah presiden.

Namun, Ahmad Yani menyangkalnya dan mengatakan bahwa pertemuan dengan presiden akan dilakukan nanti pukul 8 pagi.

Setelah didesak, akhirnya Ahmad Yani menyetujui ikut dan meminta waktu untuk berganti pakaian terlebih dahulu.

Anggota Cakrabirawa lantas menahan dan mendesak Ahmad Yani untuk segera ikut saat itu juga.

Baca Juga: 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S PKI, Lubang Buaya jadi Saksi Bisu Kekejaman

Karena kesal, Ahmad Yani sedikit memberikan perlawanan dan segera masuk ke kamar.

Namun, saat hendak menutup pintu, anggota Cakrabirawa lantas menembaki Ahmad Yani.

Edi bercerita setidaknya ada 2 peluru dari total 7 peluru yang mengenai tubuh Jenderal Ahmad Yani.

Peristiwa penembakan tersebut tentunya membuat seluruh penghuni rumah terbangun.

Lalu, anggota Cakrabirawa segera menyeret jenazah Ahmad Yani hingga ke depan rumah.

Baca Juga: Hampir 20 Tahun, Biogen Adalah Obat Alzheimer Pertama yang Memenangkan Persetujuan AS

Edi dan seluruh saudaranya yang melihat kejadian tersebut juga merasa terancam, karena anggota Cakrabirawa  masih berada di sekitar rumah dengan menodongkan senjata.

Menurut sejarah, jenazah Jenderal Ahmad Yani dibuang ke dalam sumur Lubang Buaya, dan baru ditemukan tanggal 4 Oktober 1965.

Kronologi tewasnya Jenderal Ahmad Yani, telah dibuat reka adegan dalam film berjudul Pengkhianatan G30S/PKI.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Visual TV Live


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x