Pengamat Beberkan 'Risiko' PDH Satpam yang Serupa dengan Kepolisian, Jadi Sasaran Teroris?

- 6 September 2021, 08:26 WIB
Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi
Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi / Instagram/@khairul_fahmi05


ZONABANTEN.com - Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi membeberkan beberapa 'risiko' yang dihadapi satuan pengamanan (Satpam) yang saat ini memiliki Pakaian Dinas Harian (PDH) serupa dengan kepolisian. Dirinya menanggapi opini yang berkembang soal penyeragaman tersebut, dimana serangan teroris menyasar kepada instansi kepolisian beberapa waktu lalu.

"Ada risiko penggunaan seragam yang mirip, jadi kalo kita bicara kaitannya dengan risiko terkait terorisme dan lain lain, mereka (terorisme) tidak sesederhana itu ya. Tapi ada betulnya, bisa ada betulnya ya. Apalagi dari belakang tidak kelihatan ini Satpam atau Polisi, identitasnya kan di depan semua," kata Khairul Fahmi saat menanggapi opini masyarakat soal penyeragaman PDH Satpam dengan Kepolisian, ditulis Senin 6 Agustus 2021.

Khairul menyatakan, selain 'risiko' tersebut, penggunaan PDH yang serupa dengan kepolisian itu, guna memaksimalkan sistem keamanan yang terintegrasi. Sehingga, tambah Khairul, penyeragaman membuat Satpam lebih percaya diri, dan merasa menjadi satu kesatuan dengan lembaga Polri.

Baca Juga: Jelang PON XX Kasus COVID-19 di Papua Meningkat, Pemerintah Gelar Rapat Koordinasi

"Itu (PDH) mengintegrasi sistem keamanan, emang status Satpam itu sifatnya bantuan bagi Polisi. Penyeragaman itu meningkatkan katakan lah kebanggaan, kepercayaan diri Satpam ini dalam bekerja, menjalankan tugasnya itu dengan penggunaan seragam yang mirip, saya kira itu tidak ada masalah, niatnya ini kan untuk menyatukan," ujar Khairul.

"Ada betulnya opini warga, tapi tentu juga persoalan terorisme tidak sederhana itu. Kemudian hanya karena seragamnya mirip, terus terang tidak segampang itu lah ya. Mereka juga melakukan pemetaan melakukan pengamatan dan menetukan target gitu kan. Sejak seragam itu digunakan sampai sekarang belum pernah kejadian ya," tambah Khairul.

Khairul mengungkapkan, dengan penyeragaman yang dilakukan oleh Polri tersebut, diharapkan dapat menumbuhkan situasi keamanan yang kondusif dan memunculkan sisi positif bagi para penjaga keamanan di lingkungan masyarakat. Pasalnya, tidak hanya baju dinas yang diseragamkan, namun juga aturan dalam pengamanan yang berbasis dengan instansi kepolisian.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 6 September 2021: 5 Zodiak dengan Kebahagiaan Tak Terduga, Apakah Zodiakmu Termasuk?

"Artinya, dengan begini menjadi clear, menjadi jelas bahwa Satpam itu soal keterampilannya, keahliannya kemudian pengaturan, katakanlah aturan mainnya, prosedurnya, sepenuhnya mengacu kepada apa yang ditetapkan oleh Polri. Jadi ini membangun sistem keamanan yang terintegrasi antara Kepolisian dengan pengamanan yang dikelola oleh masyarakat maupun pihak swasta," ungkap Khairul.

Ya, kalau positifnya itu kan tadi meningkatkan kepercayaan diri, terus itu juga menunjukkan adanya pengakuan Satpam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Polri. Negatifnya ya tadi, ya ada risiko terhadap keamanan personil, menjadi Satpam ini. Tapi saya kira, itu (menjadi sasaran teroris) tidak signifikan lah ya," tandasnya.

Halaman:

Editor: Ari Kristianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah