Network
ZONABANTEN.com - Untuk mengamankan kegiatan masyarakat serta memburu kelompok bersenjata, pasukan gabungan TNI dan polisi sejak Sabtu pagi mulai dikirim ke Ilaga, Kabupaten Puncak.
Pengiriman pasukan gabungan TNI-Polri tersebut selain menjamin keamanan aktifitas masyarakat sekaligus juga memburu kelompok bersenjata yang sekarang telah ditetapkan sebagai kelompok teroris.
Bahkan Kepala Satuan Tugas Humas Nemangkawi, Komisaris Besar Polisi Iqbal Alqudusy, di Timika, pada hari Sabtu, mengatakan, kehadiran personel gabungan itu di wilayah Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak itu sebagai representasi negara di tengah masyarakat setempat.
Baca Juga: Wali Kota Tangsel Bantah Abaikan Komunitas, Ini Tanggapan Tokoh Muda
"Pada Sabtu pagi tadi pasukan TNI dan Polri telah tiba di Distrik Ilaga dalam rangka melakukan pengamanan kegiatan masyarakat maupun pengejaran tehadap KKB yang sekarang ini telah disebut sebagai Kelompok Teroris," kata dia.
Dia juga menyebutkan bahwa pengiriman pasukan TNI dan polisi ke Ilaga itu tidak lepas dari semakin masifnya kelompok bersenjata menebar teror dan kekerasan terhadap masyarakat maupun aparat keamanan.
Puncak dari gangguan keamanan oleh mereka yaitu yakni dengan gugurnya Kepala BIN Daerah Papua, Mayor Jenderal TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha Karya di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada hari Minggu, 25 April 2021.
Sebelumnya kelompok bersenjata di Papua telah membunuh dua orang guru yang bertugas di Distrik Beoga, dan seorang tukang ojek serta seorang pelajar SMA di Distrik Ilaga.
Baca Juga: Membuat Nasi Goreng Spesial Ala Chef Restoran
Terbaru, satu personel Brigade Mobil Kepolisian Indonesia atas nama Bhayangkara Satu (Anumerta) I Komang Wira Natha, juga gugur saat kontak tembak dengan kelompok bersenjata di Kampung Makki, Distrik Ilaga Utara, pada hari Selasa 27 April 2021.
"Dengan semakin masifnya kelompok ini menebar teror maka mendorong pemerintah mengambil sikap tegas dengan mengganti istilah KKB menjadi teroris," kata Alqudusy.
Situasi keamanan di Ilaga sejauh ini situasinya cukup kondusif, dan masyarakat setempat tetap beraktivitas seperti biasanya.
Pejabat Kepala Polres Puncak, Komisaris Polisi I Nyoman Punia, mengakui situasi keamanan di wilayah Distrik Ilaga dan Kabupaten Puncak pada umumnya masih kondusif.
Baca juga: Kelompok bersenjata bakar rumah kepala suku dan guru di Beoga Papua
Baca Juga: 3 Kondisi Berbahaya Akibat Kurang Tidur yang Bisa Picu Penyakit Jantung, Begini Cara Menghindarinya
"Sampai saat ini situasi keamanan di Ilaga masih normal-normal saja, tidak ada hal-hal yang menonjol. Demikian pun di Bandara Ilaga, penerbangan lancar-lancar saja. Sementara di Pasar Ilaga, seperti biasanya warga tetap berjualan, ada banyak juga warga masyarakat yang datang ke pasar untuk membeli berbagai barang kebutuhan pokok," kata dia.
Sejumlah aksi kelompok bersenjata yang telah dilaporkan kini mengonsentrasikan kekuatannya di Markas Lumawi, Distrik Ilaga Utara.
Markas Lumawi itu diketahui menjadi markas sejumlah gembong mereka, di antaranya Lekagak Telenggen, Militer Murib, dan lain-lain. Jarak tempuh dari Ilaga ke Markas Lumawi sekitar dua jam perjalanan menggunakan mobil melewati gunung terjal dan sungai.
Baca Juga: Ahli Jelaskan Tidur Tanpa Pakaian Dalam Ternyata Lebih Sehat, Ini 4 Alasannya
Kemudian pada hari Selasa, 27 April 2021, tim gabungan TNI dan polisi yang hendak merangsek masuk ke Markas Lumawi dicegat kelompok bersenjata di sekitar Olenki.
Akhirnya kontak tembak antara mereka dengan kelompok bersenjata itu pun tidak dapat terhindarkan lagi.
Dalam insiden itu, satu polisi dari Brigade Mobil Kepolisian Indonesia dari Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, gugur, sementara dua orang lain terluka dan kini dirawat intensif di RSUD Mimika.***
