Diam-Diam, Pertalite Segera Dihapus, Gantinya Pertamax Green 92, Harganya Lebih Mahal?

31 Agustus 2023, 20:51 WIB
Diam-Diam, Pertalite Segera Dihapus, Gantinya Pertamax Green 92, Harganya Lebih Mahal? /ANTARA/HO-Pertamina /

ZONABANTEN.com - Bahan bakar minyak (BBM) Pertalite akan segera dihapus oleh PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat ini.

Rencana penghapusan BBM Pertalite itu terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI di Jakarta, Rabu kemarin.

Dijelaskan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, kebijakan ini seiring dengan komitmen menekan gas buang bahan bakar kendaraan.

Penghapusan produk BBM dengan oktan paling rendah RON 90 ini juga sejalan dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

BACA JUGA : Harga Pertalite Naik? Buruan Daftar MyPertamina untuk Beli BBM Subsidi, Begini Caranya

Sebelumnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menetapkan bahwa produk BBM yang bisa dijual di Indonesia minimal RON 91.

"BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92," kata Nicke dikutip dari akun YouTube Komisi VII DPR RI Channel, Kamis (31/08/2023).

"Karena aturan KLHK itu menyatakan oktan number yang boleh dijual di Indonesia itu minimal 91," tambah Nicke lagi menjelaskannya.

Seperti disampaikannya, Pertamina akan menyiapkan pengganti Pertalite dengan BBM RON 92 melalui pencampuran etanol 7 persen.

Hasil bauran bensin dengan kandungan 7 persen turunan tetes tebu itu nantinya akan menghasilkan produk baru bernama Pertamax Green 92.

"Kami sebut Pertamax Green 92. Sebetulnya ini Pertalite kita campur dengan etanol, naik oktannya dari 90 ke 92," ucap Nicke menambahkan.

Dijelaskannya lebih lanjut, kebijakan ini merupakan lanjutan dari Program Langit Biru yang ditandai pengenalan Pertalite pada 2015.

Pada saat itu, Pertalite dicanangkan untuk menggantikan Bensin Premium sebagai BBM bersubsidi yang berlaku sampai sekarang.

BACA JUGA : Harga Pertalite dan Solar Naik Hampir 2 Kali Lipat, Harganya Jadi Segini Sekarang Loh

Pergantian produk tersebut telah mengubah penggunaan BBM bersubsidi secara nasional dari RON 88 (Bensin) menjadi RON 90 (Pertalite).

Sedang untuk rencana selanjutnya, RON 90 (Pertalite) akan dicampur dengan etanol 7% menjadi RON 92 yang diberi nama Pertamax Green 92.

Dengan kata lain, setelah penghapusan Pertalite, maka BBM bersubsidi yang dijual di SPBU setara kualitas Pertamax saat ini, yaitu RON 92.

Namun, Nicke menyatakan kajian yang dinamakan Program Langit Biru Tahap 2 ITU masih dilakukan secara internal dan belum diputuskan.

"Program tersebut merupakan hasil kajian internal Pertamina, belum ada keputusan apapun dari pemerintah," sambung Nicke melanjutkannya.

Tetapi, kajian ini akan segera diusulkan kepada pemerintah untuk pembahasan lebih lanjut. Harapannya akan mulai berlaku tahun depan.

"Oleh karena itu 2024 mohon dukungannya, kami akan mengeluarkan," kata Nicke lagi di hadapan para anggota DPR RI Komisi VII tersebut.

Jika kebijakan ini diberlakukan, maka pada 2024 Pertamina hanya akan menjual tiga produk BBM kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

BACA JUGA : TURUN LAGI! Ini Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina Seluruh Indonesia, Harga Pertalite dan Pertamax Segini Loh

"Pertama, Pertamax Green 92 dengan mencampur (RON) 90 dengan 7% etanol kita sebut e7," ucap Nicke merinci produknya secara detail.

"Kedua, Pertamax Green 95 mencampur Pertamax dengan 8% etanol, dan ketiga Pertamax Turbo," sambung perempuan itu lagi menjelaskannya.

Lalu, bagaimana dengan harga Pertamax Green 92 ini nantinya? Seperti dijelaskan Nicke, produk ini nanti akan menjadi BBM bersubsidi.

"Tentu saja ketika ini menjadi program pemerintah, Pertamax Green 92 harganya pun regulated, tidak mungkin diserahkan ke pasar," ujarnya.

"Karena ada mekanisme subsidi atau kompensasi di dalamnya," tambah Nicke. Dia berharap usulan ini bisa menjaga harga Pertamax Green 92.

Dengan begitu, harga Pertamax Green 92 ini akan tetap sama dengan harga yang berlaku untuk Pertalite BBM bersubsidi dari pemerintah.

Informasi menarik lainnya bisa klik DI SINI.

***

Editor: Adela Eka Putra Marza

Sumber: YouTube Komisi VII DPR RI Channel

Tags

Terkini

Terpopuler