Pemerintah Akan Relokasi Warga di Daerah Rawan Tanah Longsor di Bogor ke Pamoyanan

16 Maret 2023, 07:05 WIB
Tim gabungan melakukan pencarian, pertolongan di lokasi tanah longsor di Kampung Sirna Sari RT 07 RW 04, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu 15 Maret 2023 /BNPB

ZONABANTEN.com - Proses pencarian, pertolongan dan evakuasi harus menjadi prioritas utama dalam penanganan bencana. Hal ini disampaikan oleh Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., saat menyerahkan secara simbolis bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 500 juta rupiah kepada Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim di lokasi pengungsian warga terdampak Masjid SMP Negeri 9 Kota Bogor, Rabu 15 Maret 2023.

Suharyanto mengatakan BNPB mendukung adanya percepatan penanganan bencana tanah longsor di Kota Bogor dan berharap agar DSP tersebut dapat digunakan untuk percepatan proses pencarian, pertolongan dan evakuasi keempat warga yang masih tertimbun material longsoran. 

 

"Kita akan semaksimal mungkin bahu membahu, pemerintah pusat dan daerah untuk menemukan korban yang masih hilang itu empat. Sampai ketemu. Mudah-mudahan dalam waktu beberapa hari ini bisa ketemu," ujar Suharyanto.

Kepala BNPB juga berharap semoga dengan bantuan DSP tersebut dapat bermanfaat khususnya untuk pemenuhan kebutuhan dasar para pengungsi selama dua minggu, sesuai masa tanggap darurat yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Bogor.

Baca Juga: Harga Bahan Pangan Berpotensi Naik Menjelang Ramadhan, Satgas Pangan Polri Kawal Stabilitas Harga Pokok

"BNPB membantu dana operasional dan logistik langsung, sehingga proses pencarian masyarakat yang masih tertimbun termasuk untuk pengurusan pengungsi evakuasi dan segala macam selama tanggap darurat dua minggu ini ditanggung oleh pemerintah pusat melalui BNPB," jelas Suharyanto.

Di samping DSP, BNPB juga menyerahkan dukungan logistik dan peralatan berupa tenda pengungsi 1 unit, matras 250 lembar, selimut 250 buah, sembako 100 paket dan hygene kit 100 paket. Dukungan tambahan tersebut diserahkan Kepala BNPB kepada warga pengungsi.

Pemerintah Akan Relokasi Warga

Suharyanto juga menyampaikan rencana pemerintah yang akan merelokasi para warga terdampak dan yang berada di lokasi rawan tanah longsor. Menurut Kepala BNPB, lokasi permukiman warga di bawah lereng tebing sepanjang bantaran Sungai Cisadane sangat tidak layak ditempati karena memang rawan bencana. Oleh sebab itu relokasi menjadi jalan terbaik untuk menjauhkan para warga dari potensi risiko bencana.

"Masyarakat yang ada di daerah bencana, yang memang di daerah longsor itu sudah tidak layak tinggal di situ, itu akan direlokasi. Untuk sementara ada 18 KK di situ kemudian juga ada beberapa KK yang di tempat longsor sebelumnya belum sempat direlokasi ini pun akan direlokasi," jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, Kepala BNPB mengatakan bahwa Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan lahan di daerah Pamoyanan. Setelah proses perencanaan selesai, maka pembangunan rumah relokasi akan dilakukan oleh BNPB atas kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Di daerah Pamoyanan," kata Suharyanto.

Baca Juga: Puasa Ramadhan 2023 Berapa Hari Lagi? Berikut Penetapannya Menurut Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah

"Ini dalam proses perencanaan dan persiapan, tanahnya begitu siap nanti pusat, BNPB bekerja sama dengan PUPR akan membangun rumah relokasi untuk satu keluarga satu rumah," tutup Kepala BNPB.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kota Bogor pada Selasa 14 Maret 2023 memicu terjadinya tanah longsor yang berupa tebing dengan tinggi 12 meter dan lebar 6 meter di Kampung Sirna Sari RT 07 RW 04, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor melaporkan bahwa material tanah longsor itu kemudian menimbun 6 unit rumah dan 1 tempat ibadah. Akibatnya sebanyak 17 warga turut tertimbun, di mana 11 ditemukan dalam kondisi selamat, 2 meninggal dunia dan 4 lainnya dalam pencarian.

Baca Juga: Cara Daftar Mudik Gratis Jasa Raharja, Siapkan Syarat Ini Untuk Daftar

Selain berdampak pada permukiman warga dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, peristiwa tanah longsor itu juga berdampak pada jalur kereta api relasi Bogor-Sukabumi sepanjang 15 meter. Atas peristiwa itu perjalanan kereta api menjadi terkendala.

Hingga hari Rabu 15 Maret 2023, tim BPBD Kota Bogor, Basarnas, TNI, Polri, Pemadam Kebakaran, relawan penanggulangan bencana dan warga setempat melanjutkan upaya pencarian, pertolongan dan evakuasi terhadap dua korban yang belum berhasil ditemukan. Adapun tim gabungan tersebut sedikit terkendala karena lokasi terdampak sulit dijangkau dan berada di tebing serta pinggiran Sungai Cisadane.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler