Siswa SD Tewas Diserang Geng Motor di Sukabumi, Tiga Pelajar SMP Diduga Menjadi Tersangka

5 Maret 2023, 20:07 WIB
Pelajar SD di Sukabumi tewas diserang geng motor pelajar SMP /PIXABAY/OpenClipart-Vectors/

ZONABANTEN.com - Pelajar SD di Sukabumi tewas diserang geng motor, polisi tangkap tiga pelajar SMP yang diduga menjadi tersangka. Dilansir dari ANTARA, Pada 5 Maret 2023 pukul 00.00, telah terjadi pembacokan yang dilakukan geng motor di Sukabumi kepada pelajar SD. Diduga, tersangka pembacokan masih duduk dibangku SMP.

Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi mengatakan, bahwa penyebab pelajar SD tersebut tewas karena diduga diserang geng motor pelajar SMP saat hendak pulang ke rumahnya di Kampung Citepus PAM, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Kami masih menyelidiki kasus dugaan penyerangan dan penganiayaan pada jam pulang sekolah hari ini dan mengakibatkan seorang pelajar SD berinisial (Ra) 12, laki-laki, meninggal dunia,” ucap Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Dian Pornomo di Sukabumi, Sabtu.

Baca Juga: HP Dicas Meledak, Bocah SD Meninggal dengan Luka Bakar

Ia menjelaskan, bahwa awalnya korban pelajar SD tersebut hendak pulang bersama temannya dari sekolah dengan berjalan kaki.

Anak tersebut sempat bercanda dengan teman-temannya dan diberitahu oleh penjual siomay untuk tidak bercanda di pinggir jalan, khawatir keserempet mobil.

Tiba-tiba, korban diserang oleh segerombolan motor yang diduga oknum pelajar SMP.

Oknum tersebut menyerang bagian leher korban hingga terluka parah. 

Sambil mengacungkan celurit, geng motor tersebut membawa bendera mirip bendera Belanda, yang merupakan lambang dari SMP tempat ketiganya menimba ilmu.

Baca Juga: Penembakan Massal di SD Texas Tewaskan 21 Orang, Bukan yang Pertama Kali di AS

Usai melakukan aksinya, para pelaku kabur dan korban sempat menangis untuk meminta pertolongan warga setempat, karena lehernya terluka parah akibat sabetan senjata tajam.

Warga yang melihat kejadian tersebut langsung membawa korban ke RSUD Palabuhanratu.

Sayangnya, nyawa korban tidak berhasil diselamatkan.

“Identitas para pelaku sudah kami kantongi dan para pelajar sedang dalam pengejaran,” ucap Dian. 

Sementara itu, pedagang siomay yang kerap mangkal di SMP 3 Palabuhanratu, Aji, mengatakan korban bersama teman-temannya setiap harinya pulang dengan cara berjalan kaki dan sesekali dijemput oleh orang tuanya.

Baca Juga: Tega! Seorang Guru SD Cabuli Anak Didiknya di Ruang UKS

Pada pukul 16.56, Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi kurang dari 24 jam menangkap tiga oknum pelajar SMP yang diduga menjadi pelaku pembunuhan tersebut. 

“Ketiga terduga pelaku penyerangan dan penganiayaan hingga tewas korban berinisial (Ra) 12 ini kami tangkap saat bersembunyi di sekitar perkebunan karet di wilayah Kecamatan Palabuhanratu,” ucap Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede di Sukabumi.

Menurut Maruly, ketiga anak berhadapan dengan hukum (ABH) ini memiliki peran berbeda.

ABH1 berperan membonceng eksekutor (ABH2), dan ABH3 memiliki peran menyediakan senjata tajam jenis celurit yang dilakukan ABH2 untuk mengeksekusi Ra.

“Kami masih mengembangkan kasus ini, khususnya kepada ABH3 sebagai penyedia celurit untuk digunakan ABH2 mengeksekusi korban, apakah ABH3 ini sudah beberapa kali menjadi pemasok senjata tajam untuk tawuran antar-sekolah, hal tersebut yang masih kita dalami,” lanjutnya. 

Baca Juga: Kisah Guru SD yang Menikah dengan Sang Murid Jadi Viral! Teman Curhat Jadi Teman Hidup

Maruly mengatakan, diduga Ra sebagai korban salah sasaran, karena saat kejadian menggunakan seragam pramuka ditambah tubuhnya yang bongsor seperti pelajar SMP.

Ketiga tersangka dijerat dengan pasal 80 ayat 3 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan Ancaman pidana kurungan penjara selama 15 tahun.

Namun, karena tersangka di bawah umur, maka penahanan hanya dilakukan tujuh hari dan bisa diperpanjang delapan hari.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa celurit yang digunakan pelaku untuk mengeksekusi korban, pakaian korban dan tersangka, serta bantal guling yang digunakan untuk menyembunyikan celurit.

Usai melakukan aksinya, ABH2 sempat mencoba menghilangkan barang bukti, namun berhasil ditemukan.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler