Peringatan Hari Juang Kartika 15 Desember, Sejarahnya Ditandai dengan Pertempuran Ambarawa

13 Desember 2022, 16:59 WIB
Sejarah diperingatinya Hari Juang Kartika setiap tanggal 15 Desember /Kemdikbud

ZONABANTEN.com – Peringatan Hari Juang Kartika 15 Desember, sejarahnya ditandai dengan Pertempuran Ambarawa.

Pada tanggal 15 Desember mendatang, Indonesia, khususnya TNI AD, akan memperingati Hari Juang Kartika.

Dilansir dari Kemdikbud, sejarah Hari Juang Kartika bermula setelah kemerdekaan Indonesia, di mana menjajah beberapa wilayah di Indonesia masih dijajah oleh bangsa lain.

Kabar kedatangan Sekutu yang memboncengi serdadu Belanda kembali membangkutkan semangat revolusi para pejuang.

Meski Indonesia telah menyatakan proklamasi kemerdekaan, namun masih banyak pertempuran terjadi di beberapa daerah, salah satunya di Ambarawa, Semarang.

Baca Juga: Dirgahayu POM TNI, Berikut Sejarah Terbentuknya yang Berawal dari TKR 

Pertempuran Ambarawa terjadi karena pihak serikat yang tidak menghargai kemerdekaan Indonesia.

Pada 20 Oktober 1945, Sekutu yang seharusnya mengurus tawanan perang di penjara Ambarawa dan Magelang, justru memboncengi NICA yang mempersenjatai tawanan tersebut.

Kebencian masyarakat Indonesia tersulut, hingga terjadinya insiden antara TKR dan Sekutu pada 26 Oktober 1945.

Untuk mengatasi bentrokan yang terjadi, pihak Inggris menuju Magelang dan Ambarawa untuk membebaskan 10.000 tawanan Indo-Eropa dan Eropa dari wilayah pedalaman Jawa.

Soekarno dan Brigjen Bethel melakukan perundingan gencatan senjata pada 2 November 1945, hingga mereka sepakat bahwa Sekutu tetap bertanggungjawab atas tugasnya jalan raya Ambarawa-Magelang terbuka untuk republik dan serikat.

Baca Juga: Mengenal Mars TNI AD beserta Liriknya, Peringatan HUT TNI ke 77   

Nyatanya, Sekutu ingkar janji, hingga pecah pertempuran pada 20 November 1945 yang menjalar ke dalam kota pada 22 November 1945.

Sekutu melakukan pengeboman ke pedalaman Ambarawa untuk mengancam kedudukan TKR. Tentara Indonesia tak gentar dan tetap melakukan perlawanan untuk mempertahankan wilayah Ambarawa.

Sejak itu, medan Ambarawa terbagi 4 sektor, yaitu sektor utara, selatan, timur, dan barat. Sekutu sempat kesulitan melawan TKR dan menaklukkan wilayah tersebut.

Sayangnya, pertempuran pada 26 November 1945 itu menewaskan Kolonel Isdiman, lalu digantikan oleh Kolonel Soedirman.

TKR semakin gencar melakukan serangan balik. Di akhir bulan November, pertempuran telah berkobar lagi dan pihak Inggris dibuat mundur ke daerah pesisir.

Baca Juga: Lantik Direktur Perumdam TKR, Ahmed Zaki Targetkan Peningkatan Layanan Air Bersih di Kab Tangerang 

Pada 11 November 1945, Kolonel Soedirman mengumpulkan para komandan sektor dan menginstruksikan pukulan terakhir bagi Sekutu.

Pada 5 Desember 1945, Sekutu berhasil diusir dari Desa Banyubiru yang saat itu merupakan garis pertahanan terdepan. Lalu, 12 Desember 1945, pasukan berhasil menyerang Sekutu di dalam kota.

Sekutu yang berada di Benteng Willem berhasil dikepung oleh TKR selama 4 hari 4 malam, yang menyebabkan kedudukan Sekutu terjepit dan mundur dari Ambarawa pada 15 Desember 1945.

Keberhasilan TKR itu mengukuhkan peristiwa dalam pasukan tempur darat utama di TNI Angkatan Darat.

Maka, setiap tanggal 15 Desember selalu diperingati sebagai Hari Juang Kartika atau Hari Infanteri.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler