Jabodetabek Terapkan Level 2, PPKM Jawa-Bali Dilanjutkan

25 Januari 2022, 15:36 WIB
Pikiran Rakyat Toggle navigation User ImageBunga Angeli Dashboard Editorial Create Article Draft Published Scheduled Trash Web Management Gallery Notifikasi Report Assets Editorial - Create Article Title Jabodetabek Terapkan Level 2, PPKM Jawa-Bali Dilanjutkan 54 characters left Content p » strong Related Rubrik Description 140 characters left Tag Source Kominfo Author Bunga AngeliRahman Wahid Topic Allow Comment View in welcome page Schedule Version 1.0Copyright © 2022 PR CMS. All rights reserved. Auto Save... /Kominfo

ZONABANTEN.com - Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.

Hal ini sebagai upaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Pada periode yang akan dievaluasi pada 31 Januari 2022 ini, wilayah aglomerasi Jabodetabek menerapkan PPKM Level 2.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa terdapat kenaikan kasus konfirmasi harian Omicron dalam tujuh hari terakhir di wilayah Jawa-Bali, khususnya aglomerasi Jabodetabek.

Baca Juga: 7 Fakta Mas Sepupu Na In Woo Member Baru 2D1N Season 4 yang Suka Musik Rock

“Pemerintah secara konsisten memperlakukan DKI (Jakarta) sebagai salah satu kesatuan aglomerasi Jabodetabek. Secara aglomerasi Jabodetabek saat ini masih pada Level 2,” ujar Luhut, Senin 24 Januari 2022.

Luhut menambahkan, saat ini kasus konfirmasi Omicron sudah didominasi oleh transmisi lokal bukan lagi imported case.

“Berdasarkan data yang kami himpun kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik. Kenaikan di Jawa-Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek,” ujarnya.

“Kasus yang disebabkan oleh para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sudah berada di bawah 10 persen dari total kasus nasional. Dari sini dapat disimpulkan bahwa transmisi lokal yang terjadi di Indonesia sudah lebih mendominasi dibanding waktu sebelumnya,” lanjutnya.

Baca Juga: Peracik Ganda Putra Kevin/Marcus Keluar dari Pelatnas, Greysia Polii: Chafidz Yusuf Salah Satu Orang Penting

Seiring dengan meningkatnya penyebaran Omicron, tren positivity rate juga menunjukkan peningkatan, terutama yang dikonfirmasi melalui tes PCR.

“Pemerintah juga terus mewaspadai tren positivity rate. Meskipun secara keseluruhan PCR dan antigen positivity rate kita masih di bawah 5 persen tetapi positivity rate PCR terus meningkat dan sudah mencapai hampir 9 persen,” ungkapnya.

“Saat ini juga posisi bed occupancy rate (BOR) di Jawa Bali juga lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian Delta, sehingga memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60 persen,” kata Luhut.

Baca Juga: Ngeri! Terlibat Pembelian Anak, Putra Ibu Ini Sempat Mau Dibeli Oleh Wanita Tak Dikenal

Luhut juga mengungkapkan, sejak varian Omicron pertama kali terdeteksi di Indonesia hingga saat ini belum terlihat kenaikan kasus yang cukup eksponensial.

Kasus kematian harian di seluruh Jawa-Bali selama 14 hari terakhir masih berada pada tingkat yang rendah.

Tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (RS) juga relatif masih rendah jika dibandingkan dengan saat merebaknya varian Delta.

Angka reproduksi efektif (Rt) di Jawa-Bali juga mulai terlihat meningkat.

“Pemerintah tetap mewaspadai terutama melihat angka reproduksi efektif (Rt) mulai mengalami peningkatan. Saat ini angka Rt di Jawa sudah mencapai 1 dan di Bali sudah lebih dari 1,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, Luhut menyampaikan bahwa pandemi di tanah air masih dalam kondisi terkendali.

Baca Juga: PTM Ditengah Omicron, 9 Hal yang Perlu Diketahui untuk Menjaga Anak agar Tetap Aman dan Sehat

Hal ini terlihat dari jumlah kasus konfirmasi dan kasus aktif yang masih jauh lebih rendah jika dibandingkan saat puncak varian Delta tahun lalu.

“Pemerintah tetap dalam kendali penuh menghadapi varian Omicron ini. Peningkatan kasus relatif terkendali, jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian masih lebih rendah lebih dari 90 persen jika dibandingkan dengan kasus puncak Delta,” tutur Luhut.

Namun Luhut mengingatkan bahwa kasus Covid-19 diprediksi masih akan mengalami peningkatan akibat varian Omicron.

Hal tersebut mengacu pada proyeksi yang dibuat pemerintah berdasarkan trayektori Afrika Selatan.

Baca Juga: Ponsel Dapat Membuat Kaum Pria Tidak Subur, Cek Faktanya Berikut Ini!

“Dengan berbagai perkembangan tersebut kami mengimbau masyarakat juga untuk lebih waspada. Protokol kesehatan jangan ditinggalkan, selalu kenakan masker, kurangi aktivitas di luar rumah yang tidak perlu, dan selalu gunakan PeduliLindungi ketika beraktivitas di tempat umum,” tandasnya.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler