Pulihkan Ekonomi Nasional, Pemerintah Siapkan Rp451 Triliun Hingga Update MotoGP Mandalika

17 Januari 2022, 11:58 WIB
Pemerintah Siapkan Rp451 Triliun untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional/pixabay /

ZONABANTEN.com - Perkembangan pengendalian pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional terus dipantau Pemerintah.

Apalagi pada awal tahun ini, mobilitas masyarakat cukup tinggi karena liburan Nataru. Di antara mereka terdapat Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

PPLN inilah yang merupakan penyumbang jumlah signifikan untuk kasus Omicron di Indonesia.

Kasus Omnicron Aktif pada 15 Januari 2022 tercatat sebesar 8.463 kasus atau naik 92,38% sejak  1 Januari 2022 yang hanya 4.399 kasus.

Baca Juga: Menkes Sebut Obat Antivirus COVID-19 telah Datang

Kasus konfirmasi Harian pada 15 Januari 2022 tercatat hingga 1.054 kasus. Bahkan dalam rata-rata 7 hari terakhir, kasus baru tercatat hingga 733 kasus.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto lewat siaran pers mengatakan “Angka reproduksi kasus efektif (Rt) beberapa Pulau mengalami kenaikan, kecuali di Pulau Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua. Namun, Rt nasional masih ada di level 1 atau terkendali.”

Hal yang patut diwaspadai adalah angka jumlah kematian yang dalam dua minggu terakhir meningkat sebesar 29,03%. Angka itu didasari dari total 31 kasus menjadi total 40 kasus dalam 7 hari terakhir.

Update Pelaksanaan Vaksinasi

Saat ini, terdapat 398 Kabupaten/Kota yang telah mencapai 70% cakupan Dosis-1 Umum dan 60% cakupan Dosis-1 Lansia.

Secara keseluruhan, terdapat 28 Provinsi yang sudah mencapai cakupan vaksinasi umum di atas 70%. Provinsi yang belum mencapai 70% adalah Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dalam seminggu terakhir, laju rata-rata vaksinasi tercatat hingga 1.191.758 dosis/hari.

Baca Juga: Ini Foto Penampakan Rumah Makan Padang di Tonga yang Dihantam Gempa dan Tsunami, Bagaimana Kondisinya?

Sementara itu, Program Vaksinasi Booster terlaksana mulai 12 Januari 2022 untuk penduduk usia 18 tahun ke atas.

Sebanyak 1.444.934 dosis booster telah diberikan dengan rincian 1.337.800 dosis pada SDMK, 78.096 dosis pada lansia, 30.034 dosis pada masyarakat umum, dan 736 dosis pada petugas publik.

Jenis vaksin yang sudah mendapat EUA BPOM sebagai dosis lanjutan (booster) adalah Sinovac (homologus), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax (masing-masing secara heterologous).

“Arahan Bapak Presiden, harus disiapkan juga Vaksin Merah Putih ataupun vaksin lain yang diproduksi di dalam negeri, dan ditargetkan untuk (pemakaian) di pertengahan tahun ini atau Semester 2,” tutur Airlangga.

Perpanjangan PPKM di Luar Jawa-Bali

PPKM di wilayah Luar Jawa-Bali diperpanjang selama 14 hari yaitu 18 – 31 Januari 2022.

Hal itu didasari setelah dilakukan evaluasi berdasarkan Level Asesmen Situasi Pandemi. PPKM di wilayah Luar Jawa-Bali dilaksanakan dengan komposisi:

Jumlah Kabupaten/Kota dengan PPKM Level 1 meningkat dari 227 menjadi 238 Kabupaten/Kota.

Jumlah Kabupaten/Kota dengan PPKM Level 2 menurun dari 148 menjadi 138 Kabupaten/Kota.

Jumlah Kabupaten/Kota dengan PPKM Level 3 menurun dari 11 menjadi 10 Kabupaten/Kota.

Jumlah Kabupaten/Kota dengan PPKM Level 4 tetap 0 Kabupaten/Kota.

Perubahan komposisi Level PPKM Kabupaten/Kota di luar Jawa Bali terus mengalami perbaikan.

Baca Juga: Kemendag Gandeng Unpad Bentuk Jejaring Kerja Metrologi Legal

Perkembangan Kasus Varian Omicron

Perkembangan penyebaran kasus varian Omicron di Indonesia, pada 15 Januari 2021 mengalami kenaikan kasus karena transmisi lokal.

Kasus varian Omicron masih didominasi oleh PPLN sebesar 78,75%.

Kebanyakan dari mereka adalah pelancong yang baru kembali dari Turki.

Belajar dari Afrika Selatan dan Inggris, waktu menuju puncak gelombang varian omicron adalah 37 dan 42 hari.

“Puncak kasus Omicron diperkirakan mulai terjadi pada akhir Januari atau awal Februari 2022. Lebih kurang 40 hari sejak kasus mulai naik. Maka itu, arahan Bapak Presiden meminta kita sebaiknya tidak melakukan perjalanan ke luar negeri, kalau tidak ada hal yang urgent,” ujar Airlangga.

Update MotoGP 2022 Mandalika

Presiden Jokowi menyetujui untuk dilakukan penambahan jumlah penonton pada gelaran MotoGP 2022 seri-2 pada tanggal 18 - 20 Maret 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Jumlah penonton akan ditambah menjadi sebanyak 100.000 penonton atau 50% dari kapasitas. Hal itu meningkat cukup banyak dari yang tadinya hanya 63.534 penonton.

Hal ini juga didukung oleh perkembangan Vaksinasi di Pulau Lombok, dimana untuk semua Kabupaten/Kota di Lombok sudah mencapai di atas 70% untuk Vaksinasi Dosis-1.

Misalnya Kota Mataram, persentase Vaksinasi Dosis-1 mencapai 109,26% dan Dosis-2 sebanyak 78,30%, dengan total sasaran booster pada Januari-Maret 2022 sebesar 158.301 orang.

Baca Juga: Amankan Persediaan Vaksin, 6 Juta Dosis Vaksin Sinovac Dibeli Pemerintah

Insentif dari Sisi Ekonomi

Berdasarkan Sidang Kabinet Paripurna pada 30 Desember 2021, telah diputuskan insentif PPN DTP Perumahan akan diperpanjang s.d. Juni 2022.

Ketentuan PPN DTP besaran dikurangi 50% dari tahun 2021, sehingga menjadi PPN DTP sebesar 50% untuk rumah tapak/rumah susun dengan harga jual paling tinggi Rp2 miliar dan PPN DTP sebesar 25% untuk rumah tapak/rumah susun dengan harga jual paling tinggi Rp5 miliar

“Ini diperhitungkan dari awal kontrak, dan diharapkan rumah itu selesai dalam 9 bulan. Saat ini sedang disusun draft revisi PMK 103/2021 sebagai dasar regulasi untuk perpanjangan insentif PPN DTP Perumahan tahun 2022,” jelas Airlangga.

Kemudian, akan diberikan juga insentif PPnBM untuk sektor otomotif.

 PPnBM untuk kendaraan LCGC untuk harga s/d Rp200 juta, yang saat ini PPnBM nya sebesar 3%. PPnBM DTP di Kuartal I mendapatkan 3% yang Ditanggung Pemerintah, kemudian di Kuartal II mendapatkan PPnBM DTP sebesar 2%, dan di Kuartal III mendapatkan PPnBM DTP sebesar 1%, sedangkan di Kuartal IV harus membayar penuh sesuai tarifnya yaitu PPnBM sebesar 3%.

Baca Juga: Omicron Dimana-mana, Pemerintah Jepang Mulai Bahas Kondisi Kuasi-Darurat untuk Tokyo

Untuk kendaraan dengan harga Rp200 – 250 juta, yang tarif PPnBM nya sebesar 15%, pada Kuartal I ini diberikan insentif sebesar 50% ditanggung Pemerintah, sehingga masyarakat hanya membayar PPnBM sebesar 7,5%, dan di Kuartal II sudah membayar penuh sebesar 15%.

Selain itu, disetujui juga front-loading beberapa Program Bansos di Kuartal I, seperti perluasan penerima manfaat untuk program BT-PKLWN yaitu penambahan sebanyak 1,76 juta Nelayan Penduduk Miskin Ekstrem di wilayah pesisir, sehigga total target sasaran menjadi 2,76 juta orang ditambah dengan 1 juta orang PKL/Pemilik Warung.

Sedangkan, lokasi penerima manfaat yaitu pada 212 Kabupaten/Kota yang masuk pada Target Pengentasan Kemiskinan Ekstrim di 2022, dan besaran yang diberikan adalah Rp600 ribu per Penerima.

“Untuk Program PEN sendiri sudah disiapkan anggaran sebesar Rp451 triliun, dan itu terbagi menjadi 3 klaster utama, yakni Kesehatan, Perlindungan Masyarakat, serta Penguatan Pemulihan Ekonomi yang antara lain berisi Insentif fiskal, Dukungan UMKM dan Korporasi,” tutup Airlangga.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler