Ini Foto Penampakan Rumah Makan Padang di Tonga yang Dihantam Gempa dan Tsunami, Bagaimana Kondisinya?

- 16 Januari 2022, 18:30 WIB
Ini Foto Penampakan Rumah Makan Padang di Tonga yang Dihantam Gempa dan Tsunami, Bagaimana Kondisinya? /Google Maps
Ini Foto Penampakan Rumah Makan Padang di Tonga yang Dihantam Gempa dan Tsunami, Bagaimana Kondisinya? /Google Maps /
ZONABANTEN.com - Tonga tengah menjadi perhatian dunia, setelah dihantam oleh gempa bumi dan tsunami pada Sabtu 15 Januari 2022 sore waktu setempat.
 
Tonga mengalami gempa bumi akibat erupsi gunung berapi bawah laut Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai. Gempa itu mengakibatkan gelombang tsunami.
 
Bahkan, sebuah pulau bernama Atata Island di wilayah Kerajaan Tonga dilaporkan telah tenggelam.
 
Tonga sendiri merupakan salah satu negara kepulauan berbentuk kerajaan yang berada di Samudera Pasifik bagian selatan.
 
 
Sementara Pulau Tongatapu yang merupakan pulau utama sempat mengalami gelap akibat diselimuti abu vulkanik.
 
Di pulau ini pula terletak ibu kota Kerajaan Tonga, Nuku'alofa. Jaraknya hanya sekitar 65 km dari pusat gempa.
 
Menariknya, ditemukan sebuah rumah makan Padang di wilayah Nuku'alofa dalam upaya penelusuran yang dilakukan oleh ZONABANTEN.com melalui Google Maps.
 
Rumah makan Padang itu bernama 'Takana Juo', yang berada di Alaivahamama'o Bypass Road, Nuku'alofa, Pulau Tongatapu, Tonga.
 
Lokasi rumah makan Padang tersebut bisa mudah ditemukan dengan mengetik nama 'Padang Restaurant - Takana Juo' di kolom pencarian Google Maps.
 
Lokasinya hanya sekitar empat kilometer dari Istana Kerajaan Tonga, yaitu Tonga Royal Palace Oval Office Palasi Faka-Tu'i yang berada di Vuna Road.
 
 
Bedanya, Rumah Makan Padang Takana Juo di Tonga berada cukup jauh dari bibir pantai yang dihantam oleh gelombang tsunami.
 
Istana Kerajaan Tonga sendiri terletak di pesisir Samudera Pasifik, tidak jauh dari Pelabuhan Tonga.
 
Menurut informasi, bagian utara Nuku'alofa ini menjadi wilayah paling parah terdampak dalam musibah gempa dan gelombang tsunami di Tonga.
 
Meski abu vulkanik sudah berhenti berjatuhan, namun ada banyak kapal dan perahu yang terdampar ke daratan akibat dibawa gelombang tsunami.
 
Sementara Rumah Makan Padang Takana Juo sendiri menghadap ke teluk Laguna Fanga'uta, di sisi yang berbeda dengan pantai yang mengalami tsunami.
 
Namun, tidak banyak informasi terkait rumah makan Padang tersebut yang bisa didapatkan dari laman Google Maps.
 
 
Selain itu, juga tidak ada foto-foto, baik tampilan bangunannya maupun menu yang dijual, yang biasanya sering diunggah warganet ke laman Google Maps.
 
Meski begitu, ketika ditelusuri melalui fitur Street View pada Google Maps, ditemukan sebuah bangunan di titik lokasi rumah makan Padang tersebut.
 
Terlihat sebuah bangunan dengan cat berwana hijau dan pintu berwarna putih, tepat di pinggir jalan raya pada lokasi tersebut.
 
Sayangnya, tidak ada tulisan atau gambar apapun yang menandakan bangunan tersebut memang merupakan rumah makan Padang.
 
Namun, foto yang direkam pada Street View tersebut diketahui diambil pada Februari 2018, atau sudah lama, alias empat tahun yang lalu.
 
Sekarang muncul pertanyaan, apakah pemilik rumah makan Padang tersebut adalah seorang warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Tonga?
 

Baca Juga: Gempa Lagi! Guncang Aceh Hari ini 16 Januari, Apakah Berpotensi Tsunami?

 

Rumah makan Padang sendiri berasal dari Sumatera Barat. Biasanya mereka yang merantau ke berbagai daerah banyak menjalankan usaha rumah makan.
 
Bukan tidak mungkin, ada seorang warga asal Sumatera Barat yang merantau ke Tonga, hingga membuka rumah makan Padang di negara tersebut.
 
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Selandia Baru mencakup Tonga, Samoa, Kepulauan Cook, dan Nieu sendiri melaporkan ada empat WNI di Tonga.
 
Salah satunya merupakan seorang WNI yang telah menetap di sana. Sedangkan tiga WNI lain adalah anak buah kapal (ABK) yang biasanya berpindah-pindah.
 
KBRI Wellington yang berkantor di Selandia Baru itu pun sudah mencoba berkomunikasi. Namun, keberadaan keempat WNI ini belum bisa dihubungi.
 
Meski begitu, sejauh ini KBRI Wellington belum memperoleh laporan adanya Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
 
 
"KBRI Wellington melalui Fungsi Protokol dan Konsuler terus memantau kondisi empat WNI yang berada di Tonga," demikian isi siaran pers KBRI Wellington.
 
"(Mereka) tidak dapat dihubungi karena putusnya kabel komunikasi bawah laut," lanjut keterangan yang dirilis pada Minggu 16 Januari 2022 itu.
 
Sehari sebelumnya waktu setempat, seorang WNI di Tonga melaporkan terjadinya peningkatan permukaan air laut dan peringatan tsunami.
 
WNI bernama Thomas Egbert tersebut merupakan contact person KBRI Wellington yang berada di Tonga. 
 
KBRI Wellington juga sudah mencoba menghubungi agensi kapal Ngatai Marine Entreprise Ltd di Tonga yg memperkejakan tiga orang ABK WNI.
 
Namun, hingga saat ini belum dapat dihubungi, sehingga keselamatan mereka pun belum bisa dipastikan.
 
 
Terkait musibah ini, KBRI Wellington telah menyampaikan imbauan melalui saluran pesan singkat.
 
Seluruh masyarakat Indonesia di Selandia Baru, Samoa, Tonga, Cook Islands dan Niue diminta tetap waspada dan memantau perkembangan bencana.
 
Sementara badan meteorologi setempat sudah memberlakukan kondisi darurat untuk seluruh wilayah di kepulauan Kerajaan Tonga.
 
Badan bernama Tonga Meteorological Services itu juga meminta masyarakat untuk evakuasi ke lokasi yang lebih tinggi.
 
Bahkan, Raja Tonga Tupou VI pun telah dievakuasi dari kediamannya di Tonga Royal Palace Oval Office Palasi Faka-Tu'i ke sebuah vila.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Kemlu Google Map


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x