Cita Rasa yang Unik Berhasil Bawa Kopi Pagaralam Raih Pengakuan Internasional AVPA Paris 2020

24 November 2020, 12:41 WIB
Cita Rasa yang Unik Berhasil Bawa Kopi Pagaralam Raih Pengakuan Internasional AVPA Paris 2020 /

ZONABANTEN.com – Patut diacungi jempol, kopi asal Pagaralam ini mampu bersaing tak hanya dalam negeri bahkan hingga tingkat internasional.

karena cita rasanya yang unik, kopi ini berhasil meraih pengakuan internasional di ajang kontes kopi dunia.

AVPA (Agency for the Valorization of the Agricultural Product) Gourmet Product tahun 2020 di Paris Prancis, adalah suatu ajang kontes kopi dunia yang berhasil diraih Kopi asal Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Utara ini.

Baca Juga: Liga Champions UEFA Grup H, Fakta Tim, Prediksi, Link Streaming Manchester United VS Istanbul BB

Selain Kopi asal Pagaralam, Indonesia juga meraih penghargaan untuk Kopi Kintamani dari Bali, tiga jenis kopi asal Jawa Barat dan kopi asal Pasuruan Jawa Timur Pada kontes tersebut.

Kopi Pagaralam berhasil bersaing diantara 130 produk yang dikirimkan oleh 15 produsen kopi lainnya di dunia, otomatis hal ini membawa kebanggan tersendiri seperti yang diucapkan oleh Ketua Dewan Kopi Sumsel M Zain Ismed atas keberhasilan kopi Pagaralam tersebut.

Keunggulan dari Kopi Pagaralam adalah karena telah melalui proses pembuatan yang higienis, mulai dari pemetikan, perendaman, penjemuran, pengorengan hingga dan penyortiran.

Baca Juga: SM Entertainment Meminta Maaf Pada Penggemar NCT Karena Hal Ini

“Uniknya pula dalam kontes ini, tidak seperti kontes kopi lain di dunia, roasting-nya dilakukan sendiri oleh petani lokal (dikirim ke panitia lomba sudah diroasting), jadi dari sisi kompetisi memang jauh lebih fear,” kata Zain.

Menurut Zain, Kopi jenis robusta dari Pagaralam yang dipilih dewan juri karena kopi tersebut memiliki keunggulan dari rasanya yang ‘strong bitter’.

Rasa pahit yang unik yang terdapat pada kopi robusta Pagaralam didapat karena tanaman kopi ditanam di ketinggian 1.000-1.4000 mdpl, selain itu tanaman kopinya ditanam berdampingan dengan jenis tanaman lain seperti cengkih, kayu manis, dan petai, sehingga dapat memengaruhi rasa karena kopi menyerap saripati tanaman lainnya yang ada di sekitarnya.

Baca Juga: Kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika 24 November 2020: Dolar Kalap, Rupiah Kena Balap

Baca Juga: Yuk Cek Laporan Prakiraan Cuaca BMKG, Daerah Mana Saja di JABODETABEK yang Berpotensi Hujan

Dengan berhasil mendapatkan pengakuan internasional ini, Abdurahman Are yang juga merupakan seorang petani kopi di Pagaralam berrharap berharap agar dapat berdampak pada kesejahteraan petani karena akan semakin banyaknya peminat yang ingin merasakan cita rasa kopi Pagaralam.

“Di Pagaralam itu, 90 persen penduduk adalah petani kopi. Jika ada perubahan mindset, saya yakin akan ada perubahan besar di Pagaralam karena petani kopinya semakin sejahtera,” kata Are.

Pada dasarnya, kota Pagaralam sejak lama memang dikenal sebagai salah satu daerah produsen biji kopi di Sumsel. namun, secara brand kopi dari Pagaralam ini kurang dikenal dan umumnya kopi Semendio, Lahat asal Sumsel lah yang lebih dikenal.

Baca Juga: Tips Untuk Wanita Yang Ingin Bepergian Sendirian ke Maroko

Tak hanya itu, jalur perdagangan kopi tersebut melalui Pelabuhan Lampung sehingga kerap dikenal dengan brand Kopi Lampung ketimbang Kopi Pagaralam.

Untuk meningkatkan kesejahteraan seperti yang dimaksud Ade, tentu bukan hal mudah bagi Pagaralam karena hingga kini hampir sebagian besar petani kopi di Pagaralam menerapkan pola ‘lama’ dalam pemrosesan paca panenya.

Sehinga harga di tingkat petani masih cukup rendah sekira Rp19.000/Kg. Padahal harga tersebut bisa mencapai hingga Rp34.000/Kg jika menerapkan pola baru dalam pasca panennya karena dapat meraih pembeli hingga kelas premium.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler