Ketika cuaca mendung dan terlihat gelap Rasulullah khawatir azab dan kemurkaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan turun.
Dari Aisyah Radhiyallahu 'anha, beliau berkata.
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَأَى نَاشِئاً فِي أُفُقٍ مِنْ آفَاِق السَمَاءِ، تَرَكَ عَمَلَهُ وَإِنْ كَانَ فِي صَلَاةٍ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْهِ؛ فَإِنْ كَشَفَهُ اللهُ حَمِدَ اللهَ، وَإِنْ مَطَرَتْ قَالَ: “اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً”
”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam apabila melihat awan (yang belum berkumpul sempurna) di salah satu ufuk langit, beliau meninggalkan aktivitasnya meskipun dalam shalat kemudian beliau kembali melakukannya lagi (jika hujan sudah selesai). Ketika awan tadi telah hilang, beliau memuji Allah. Namun, jika turun hujan, beliau mengucapkan, 'Allahumma shoyyiban nafi’an', Ya Allah jadikanlah hujan ini sebagai hujan yang bermanfaat].”
Baca Juga: Jangan Lupa, Berikut Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha
Hadis ini menjelaskan bahwa ini merupakan peringatan agar kita merasa takut akan azab dan kemurkaan Allah turun, sebagaimana yang telah terjadi kepada umat-umat sebelumnya.
2. Mensyukuri nikmat turunnya hujan
Ketika Allah memberikan nikmat berupa turunnya hujan ke bumi, hendaklah kita mengucapkan doa berikut ini.
اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً
“Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”