6 Kunci Sukses Jadi Pengusaha Muslim Ala Rasulullah

- 3 Desember 2021, 15:36 WIB
Ilustrasi berdagang. Baca doa penglaris agar dagangan laku.
Ilustrasi berdagang. Baca doa penglaris agar dagangan laku. /Pexels

 

ZONABANTEN.com – Sukses adalah tercapainya keinganan dan tujuan seseorang yang sudah rencanakan sebelumnya.

Namun, sukses tidak hanya selalu berarti tentang uang, bisa sukses untuk bahagia, berkeluarga dan masih banyak lagi kategori sukses lainnya.

Dalam meraih kesuksesan perlu adanya usaha dan niat untuk mencapainya.

Seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, saat berdagang pun selalu berusaha untuk membuat berbagai strategi perdangangan.

Baca Juga: LINK STREAMING PSIS vs PSS Sleman Kickoff 18.15 WIB 3 Desember 2021: Prediksi & Statistik

Berikut ini kunci sukses menjadi pengusaha ala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

  1. Jujur dan Transparan

Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan perdagangan, Nabi selalu bersikap jujur.

Jika ditanyai bagaimana kualitas dari dagangannya, Nabi selalu mengatakan dengan jujur mana yang baik dan mana yang buruk kualitasnya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga transparan dengan barang dagangannya, semua kelebihan dan juga kekurangannya disebutkan oleh Nabi.

Sehingga orang-orang percaya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk membeli dagangannya.

 Baca Juga: Kisah Seorang Mata-mata Cerdas Nabi Muhammad Bernama Hudzaifah saat Perang Khandaq

  1. Kembangkan Usaha

Saat itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjual semua modalnya untuk membeli barang-barang dari Mekkah untuk dijualnya di Negeri Syam.

Orang-orang Syam saat itu tidak mengetahui produk dari Mekkah, dan mereka membelinya dari Nabi.

Dan setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendapatkan uang hasil berjualan di Negeri Syam, uang itu dibelikan barang-barang dari Syam untuk dijualnya di Mekkah.

  1. Berperilaku Baik

Saat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam belum menikah dengan Khadijah, Nabi dititipi harta untuk modal berdagang.

Nabi pun menggunakan harta itu untuk modal berdagang, dan saat itu Khadijah menitipkan Maisaroh juga untuk membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Maisaroh diperlakukan sangat baik oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang saat itu menjadi majikannya.

Lalu dikisahkan saat nabi sedang beristirahat di bawah pohon kurma dekat gereja, seorang pendeta melihat pohon itu menunduk agar Nabi tidak terkena teriknya matahari.

Bahkan dalam kitab injil, pendeta mengatakan jika ada seorang yang akan mampir ke pohon kurma itu, hanyalah seorang Nabi.

Baca Juga: 4 Keutamaan Membaca Surat Al-Kahfi pada Hari Jumat dan Malamnya

Ketika itu pendeta menceritakan apa yang ada pada kitab injil kepada Maisaroh, dari situlah Maisaroh menceritakan kepada Khadijah.

Dan Khadijah pun menginginkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menjadi suaminya.

Saat itu Maisaroh juga dibuat kagum dengan perilaku baik Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kepada pembeli dan pedagang di Negeri Syam.

  1. Mudah dalam Bertransaksi

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga menggunakan strategi untuk mudah membeli barang dan mudah menjual barang.

Jika seorang menawar dagangannya, diberikannya asalkan Nabi tidak dirugikan dengan itu.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak mencari keuntungan yang dilebih-lebihkan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga ketika membeli barang, jika harga tidak bisa turun maka Nabi akan langsung ambil dan membeli barang itu tanpa menawar lagi.

 Baca Juga: Syekh Ali Jaber Jelaskan Cara Mengamalkan Surat Al Falaq Agar Terhindar dari Mara Bahaya

  1. Bersedekah

Setelah berjualan dan mendapatkan hasil, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam akan menyisihkan beberapa dari penghasilannya untuk diberikan kepada orang-orang fakir atau orang-orang yang kurang mampu.

  1. Tidak Pernah Lelah

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selain berdagang di khafilah atau semacam tempat berjualan, Nabi juga menjual dagangannya dengan cara berkeliling tanpa letih.

Dan ketika itu dagangan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu habis terjual dalam satu hari, karena Nabi mudah dalam bertransaksi, murah senyum, dan berperilaku baik.

Lalu setelah dagangannya habis Nabi akan membeli barang lagi dan menjualnya lagi dengan cepat.

Begitulah cara Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam berdagang dan mengembangkan usahanya dalam ceramah Ustadz Khalid Basalamah di Youtube Hidayah Indonesia. ***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: YouTube Hidayah Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah