Khutbah Jumat Tentang Kematian: Keadaan di Alam Barzakh

16 Juni 2023, 06:00 WIB
IKhutbah Jumat Tentang Kematian dengan Judul Keadaan di Alam Barzakh /Pixabay.com/Yuri-B

ZONABANTEN.com – Dalam Islam, dikenal adanya alam barzakh yakni alam yang memisahkan antara dunia dan akhirat atau alam antara sesudah mati dan hari kebangkitan.

Di alam barzakh, seseorang akan mendapat siksa apabila selama hidupnya bermaksiat dan akan mendapat kenikmatan apabila rajin beribadah.

Khutbah jumat singkat padat penuh makna berikut ini membahas tentang keadaan di alam kubur atau alam barzakh.

Berikut ini, teks khutbah Jumat tentang kematian dengan judul Keadaan di Alam Barzakh.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat: Tanda-Tanda Haji Mabrur

MUKADIMAH KHUTBAH JUMAT

   الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ  

 أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا وَّنَحْشُرُهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَعْمٰى (طه: 124)  

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah Jumat pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Kaum Muslimin jamaah shalat Jumat rahimakumullah,

Tema khutbah pada hari ini adalah tentang kehidupan alam barzakh. Allah ta’ala berfirman:

   وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا (طه: 124)

Maknanya: “Dan barang siapa yang berpaling dari beriman kepada-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit” (QS Thaha: 124).

Yakni, orang yang tidak beriman kepada Allah ta’ala maka ia akan mendapatkan kehidupan yang sempit di alam kubur sebagaimana hal itu ditafsirkan sendiri oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 القَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ (رواه الترمذي)

Maknanya: “Kuburan adalah seperti salah satu taman surga atau seperti salah satu lubang di neraka.” (HR at-Tirmidzi). 

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang siksa kubur, maka Nabi menjawab:

 نَعَمْ، عَذَابُ الْقَبْرِ حَقٌّ (رواه النسائي)

Maknanya: “Iya, siksa kubur benar-benar terjadi” (HR an-Nasa’i).

Jamaah shalat Jumat yang berbahagia,

Siksa kubur adalah diantara perkara yang wajib diyakini dan dibenarkan adanya. Siksa kubur akan ditimpakan kepada orang kafir dan sebagian pelaku maksiat di antara kaum muslimin. Imam Abu Hanifah radhiyallahu ‘anhu dalam kitab al-Fiqh al-Akbar mengatakan:

   وَضَغْطَةُ الْقَبْرِ وَعَذَابُهُ حَقٌّ كَائِنٌ لِلْكُفَّارِ وَلِبَعْضِ عُصَاةِ المـُسْلِمِيْنَ

“Himpitan kubur dan siksa kubur adalah perkara yang benar-benar ada dan terjadi bagi orang-orang kafir dan sebagian pelaku maksiat di antara kaum muslimin.” 

Baca Juga: Jadwal TV MNCTV Hari Ini Jumat, 16 Juni 2023 Akan Tayang Upin & Ipin, Blockbuster, Hingga Family 100

Oleh karena itu, tidak boleh mengingkari adanya siksa kubur. Bahkan mengingkarinya adalah kekufuran. Imam Abu Manshur al-Baghdadi dalam kitab al-Farq Baina al-Firaq mengatakan:

   وَقَطَعُوْا أَيْ أَهْلُ السُّنَّةِ وَالجَمَاعَةِ بِأَنَّ المُنْكِرِيْنَ لِعَذَابِ القَبْرِ يُعَذَّبُوْنَ فِي القَبْرِ

“Ahlussunnah wal Jamaah memastikan bahwa orang-orang yang mengingkari adanya siksa kubur akan disiksa di kuburan mereka.”

Artinya, karena mereka telah keluar dari Islam maka akan disiksa di alam kubur. 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Siksa kubur ini terjadi kepada roh dan jasad. Akan tetapi Allah tidak memperlihatkannya kepada kebanyakan orang agar keimanan hamba terhadapnya masuk dalam kategori iman terhadap perkara ghaib. Dengan itu menjadi agung pahalanya.

Dalil yang menunjukkan bahwa siksa kubur dialami oleh roh dan jasad di antaranya adalah hadits bahwa Sayyidina Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, “Apakah akan dikembalikan kepada kita akal-akal kita, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Iya, seperti keadaan kalian di dunia ini.” Maka Umar bin Khatthab terdiam dan berhenti berbicara, karena dia mendengar informasi yang tidak dia ketahui sebelumnya. (HR Ibnu Hibban). 

Baca Juga: Jadwal TV GTV Hari Ini Jumat, 16 Juni 2023 Akan Tayang SpongeBob, iSinema, Hingga Super Deal Indonesia

Di antara dalil yang menunjukkan adanya siksa kubur adalah firman Allah ta’ala:

   اَلنَّارُ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚ وَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ ۗ اَدْخِلُوْٓا اٰلَ فِرْعَوْنَ اَشَدَّ الْعَذَابِ (غافر: 46)  

Maknanya: “Kepada mereka diperlihatkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat (dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir‘aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras!” (QS Ghafir: 46). 

Yang dimaksud kaum Fir’aun adalah para pengikutnya yang mengikutinya dalam kemusyrikan dan kekufuran. Kepada mereka ini diperlihatkan neraka satu kali di waktu pagi dan satu kali di waktu petang. Dengan itu, mereka dipenuhi dengan rasa takut yang luar biasa. Hal ini terjadi bukan di akhirat, melainkan sebelum tiba hari kiamat seperti dapat dipahami dari ayat tersebut. Ini juga tidak terjadi sebelum mati. Jadi tidak ada kemungkinan lain selain hal itu terjadi di alam barzakh, yaitu rentang waktu antara kematian dan kebangkitan. 

Hadirin rahimakumullah,

Imam Abu Dawud dalam Sunannya meriwayatkan dari al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ’anhu bahwa ia berkata: “Suatu ketika kami keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk mengantarkan jenazah seorang lelaki dari kaum Anshar. Lalu sampailah kami ke kuburan dan saat itu liang lahat belum dibuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun duduk dan kami duduk di sekeliling beliau dengan diam dan tenang. Di tangan Nabi ada sebuah kayu yang beliau tusuk-tusukkan ke tanah. Lalu Nabi mengangkat kepalanya dan bersabda yang maknanya:

Baca Juga: Jadwal TV GTV Hari Ini Jumat, 16 Juni 2023 Akan Tayang SpongeBob, iSinema, Hingga Super Deal Indonesia

“Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur, mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur,” Nabi mengucapkan itu dua atau tiga kali” (HR Abu Dawud).

Dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang maknanya:

“Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa Allah, mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari siksa kubur, mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari fitnah Dajjal, mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari fitnah kehidupan dan kematian.” (HR Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

   أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ  

Baca Juga: Jadwal TV GTV Hari Ini Jumat, 16 Juni 2023 Akan Tayang SpongeBob, iSinema, Hingga Super Deal Indonesia

KHUTBAH JUMAT KEDUA

   اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ  

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ  

عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ  

Demikian teks khutbah Jumat tentang Kematian dengan tema Keadaan di Alam Barzakh.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: KhutbahSingkat.com

Tags

Terkini

Terpopuler