Amalan Muharram, Puasa dapat Pahala Seperti Ibadah 50 Tahun, Benarkah? Ini Penjelasan Buya Yahya

28 Juli 2022, 18:28 WIB
Amalan 1 Muharram, Puasa dapat Pahala Seperti Ibadah 50 Tahun, Benarkah? Ini Penjelasan Buya Yahya. /Tangkapan layar YouTube

ZONABANTEN.com - Ada banyak amalan Muharram yang bisa dilakukan dan diamalkan oleh setiap Muslim untuk menyambut tahun baru Hijriah.

Amalan Muharram yang banyak diyakini adalah berpuasa di akhir dan awal tahun Hijriah. Pahalanya pun disebut seperti ibadah 50 tahun.

Buya Yahya memberikan penjelasan lengkap tentang amalan puasa pada tanggal 30 Dzulhijjah dan 1 Muharram dengan imbalan pahala tersebut.

Baca Juga: Tayang di Bioskop Hari Ini! Sinopsis Film The Sacred Riana 2: Bloody Mary, Permainan Aneh Gunakan Cermin

Dalam video yang diunggah akun Instagram resmi @buyayahya_albahjah, seorang jamaah bertanya kepada Buya Yahya perihal amalan tersebut.

Jamaah tersebut menyampaikan salah satu hadist menyebutkan tentang amalan Muharram dengan berpuasa pada akhir dan awal tahun Hijriah.

"Barang siapa berpuasa akhir tahun, yaitu 30 Dzulhijjah dan digabung dengan 1 Muharram, maka pahalanya seperti ibadah 50 tahun," katanya.

Kemudian, jamaah tersebut bertanya kepada Buya Yahya soal kebenaran amalan Muharram dengan puasa di akhir dan awal tahun Hijriah itu.

Apakah benar hadist riwayat yang menyebut amalan puasa di akhir dan awal tahun Hijriah dengan pahala seperti ibadah 50 tahun tersebut?

Baca Juga: Sambut Jokowi Pakai Kebaya Merah, Dita Secret Number Dipuji Netizen

Buya Yahya yang merupakan seorang ulama sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, Jawa Barat memberikan jawaban tegas.

Ulama bernama lengkap Yahya Zainul Ma'arif tersebut menegaskan bahwa riwayat tersebut tidak benar, sehingga tak bisa dijadikan pegangan.

"Banyak riwayat-riwayat yang disusupkan, tidak benar, disusupkan kepada Islam. Tapi banyak dipegang oleh hamba-hamba Allah," ucapnya.

"Termasuk itu tadi, puasa pada akhir tahun dan awal tahun (Hijriah) akan diampuni Allah," ujar Buya Yahya menyampaikan penjelasannya.

Baca Juga: Ramuan Detox Rahim untuk Atasi Masalah Kewanitaan, dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Rahasia, Ini Cara Membuatnya

Menurut pendakwah yang juga merupakan pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al-Bahjah Cirebon itu riwayat tersebut adalah riwayat bohong.

Karena, dijelaskan oleh Buya Yahya, tahun Hijriah sendiri sebenarnya baru dicetuskan pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Khattab.

Masa tersebut tentu setelah Rasulullah Nabi Muhammad SAW meninggal. Sehingga tak mungkin ada hadist riwayat yang mengatakan seperti itu.

"Ini jelas, bohong riwayat semacam itu. Awal tahun dan akhir tahun itu ada pada masa sayyidina Umar bin Khattab," ucap Buya Yahya lagi.

Disampaikannya lagi, hadist yang benar hanya menyebutkan bahwa puasa yang paling baik selain bulan Ramadhan adalah pada bulan Muharram.

Baca Juga: Bagi Anda yang Suka Marah-marah, Dijamin Bisa Adem dengan Tips Ampuh dari UAS

"Untuk amalan bulan Muharram, puasa yang paling bagus setelah bulan Ramadhan adalah bulan Muharram," katanya membacakan hadist tersebut.

Puasa Muharram bisa dilakukan pada hari yang paling istimewa, yaitu 10 Muharram atau hari Asyura. Itulah amalan Muharram yang benar.

Informasi menarik lainnya bisa klik DI SINI.
***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Instagram @buyayahya_albahjah

Tags

Terkini

Terpopuler