Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan Ditetapkan Ahad, 3 April 2022, Apa Itu Metode Rukyatul Hilal?

3 April 2022, 18:05 WIB
Hasil Sidang Isbat 1 Ramadhan Ditetapkan Ahad, 3 April 2022. Apa Itu Metode Rukyatul Hilal? /Pexels /@Alexander Podvalny

ZONABANTEN.com - Hasil sidang isbat 1 Ramadhan 1443 H telah ditetapkan jatuh pada Ahad, 3 April 2022 berdasarkan metode rukyatul hilal.

Itu artinya tahun ini terjadi perbedaan hari puasa pertama bulan Ramadhan antara Muhammadiyah dan umat muslim yang mengikuti keputusan pemerintah.

Pengumuman hasil sidang isbat untuk bulan Ramadhan tahun 2022 ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga: Apakah Berkumur dan Menggosok Gigi Dapat Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Berikut Ini

Sidang diikuti oleh komisi 8 DPR, para pejabat eselon 1 dan 2, Ditjen Bimas Islam, pimpinan ormas Islam atau yang mewakili, ahli astronomi, BMKG, planetarium, dan tim verifikasi kalender Hijriyah.

Pemaparan hilal disampaikan menjelang Maghrib oleh Profesor Thomas Djamaluddin, anggota tim verifikasi kalender Islam.

Ketinggian hilal di seluruh Indonesia terletak pada posisi antara 1 derajat 6,78 menit sampai 2 derajat 10,02 menit berdasarkan metode hisab.

Setelah Maghrib, sidang isbat pun dimulai dan hasilnya ditetapkan bahwa tanggal 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada Ahad, 3 April 2022.

“Kemenag selalu menggunakan dua metode yaitu hisab dan hilal. Keduanya saling melengkapi satu sama lain dan bukan dua metode yang dipertentangkan,” jelas Menag.

Baca Juga: Jadwal Adzan Magrib Waktu Buka Puasa Kab Padang Panjang Hari 1-4 Ramadhan 2022, Bisa Dibaca & Didownload

Metode hisab maupun hilal keduanya sama-sama shahih dan tidak bertentangan dengan syariat agama Islam.

Sejauh ini, ormas Muhammadiyah menjadi golongan yang acuannya menggunakan metode hisab sehingga mereka puasa lebih awal pada Sabtu, 2 April 2022.

Sementara itu, pemerintah menggunakan metode rukyatul hilal dengan menyebar 101 titik rukyat di 34 provinsi.

Berdasarkan laporan dari tim astronomi, tidak ada yang melaporkan melihat metode hilal pada ketinggian 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat menurut metode baru yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Terbitkan Aturan Baru tentang Mudik, Salah Satunya akan Ada Random Checking

Apa itu metode rukyatul hilal? Metode ini menjadi salah satu yang digunakan oleh pemerintah untuk menetapkan 1 Ramadhan dan tanggal lainnya dalam kalender Islam.

Penentuan waktu di bumi ditentukan berdasarkan perputaran bumi dan bulan yang mengitari matahari.

Setiap tanggal 29 bulan Hijriyah, posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar dalam satu garis dan disebut dengan istilah ijtima’ atau konjungsi.

Ini menandakan bahwa periode satu bulan akan berakhir dan akan memasuki bulan baru esok harinya.

Saat matahari terbenam menjelang Maghrib, bulan akan terlihat sedikit demi sedikit dan itulah yang disebut hilal.

Baca Juga: Jajanan Khas Banyuwangi Saat Ramadhan Bernama Patola

Jika hilal sudah terlihat, artinya bulan baru sudah masuk. Di Indonesia, metode rukyatul hilal ditentukan dari terlihatnya hilal pada ketinggian minimal 2 derajat.

Artinya jika hilal masih berada di ketinggian di bawah 2 derajat maka tidak akan ditetapkan sebagai bulan baru meskipun bulan sudah berpindah.

Namun, metode tersebut kini sudah diganti dengan menambahkan ketinggian menjadi 3 derajat. Itu artinya kriteria semakin diperketat sehingga jika bulan masih di bawah 3 derajat maka belum bisa dikatakan sebagai bulan baru.

Ketinggian yang ditentukan oleh pemerintah pada dasarnya adalah untuk menengahi antara metode hisab dan metode hilal.

Baca Juga: Jadwal Adzan Magrib Waktu Buka Puasa Kabupaten Deli Serdang Hari 1-4 Ramadhan 2022, Bisa Dibaca & Didownload

Karena metode hisab yang berdasarkan perhitungan menetapkan bahwa bulan baru sudah terjadi selama sudah melewati 0 derajat.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Kemenag YouTube Adi Hidayat Official

Tags

Terkini

Terpopuler