PEC: Tahun 2023 adalah Tahun Paling Menyedihkan bagi para Jurnalis dalam Satu Dekade

- 4 Januari 2024, 12:06 WIB
Orang-orang membawa mawar untuk menghormati mendiang jurnalis Lebanon, Issam Abdallah, yang terbunuh oleh roket Israel, di Kota Khiam, Lebanon, 14 Oktober 2023/ANTARA/Xinhua/Ali Hashisho
Orang-orang membawa mawar untuk menghormati mendiang jurnalis Lebanon, Issam Abdallah, yang terbunuh oleh roket Israel, di Kota Khiam, Lebanon, 14 Oktober 2023/ANTARA/Xinhua/Ali Hashisho /

ZONABANTEN.com - Press Emblem Campaign (PEC) yang berbasis di Jenewa mengungkapkan bahwa jumlah jurnalis yang terbunuh tahun lalu mencatat rekor tertinggi, sehingga menjadikan tahun 2023 sebagai tahun paling mematikan dalam satu dekade bagi para pekerja media.

Menurut PEC, 140 jurnalis terbunuh pada 2023. Dari jumlah tersebut, 90 di antaranya terjadi di wilayah Timur Tengah, diikuti oleh 20 kasus di Amerika Latin, 12 di Asia, 11 di Afrika, empat di Eropa, dan tiga di Amerika Utara.

PEC juga mengatakan bahwa dalam tiga bulan terakhir tahun 2023 di Gaza, rata-rata satu jurnalis tewas setiap hari. Sebanyak 81 jurnalis telah kehilangan nyawa mereka di Jalur Gaza sejak tanggal 7 Oktober.

“Kami mengutuk serangan tak pandang bulu ini,” kata Presiden PEC, Blaise Lempen, dikutip dari ANTARA pada kamis, 4 Januari 2024.

PEC didirikan pada bulan Juni 2004 oleh sekelompok jurnalis internasional. Organisasi ini adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bertujuan untuk memperkuat perlindungan hukum dan keamanan bagi para jurnalis yang bekerja di daerah konflik, daerah kerusuhan sipil, atau dalam misi yang berisiko tinggi (berbahaya).***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x