Rohingya Berasal dari Negara Mana? Berikut adalah Asal Usul, Sejarah, Serta Alasan Datang ke Indonesia

- 10 Desember 2023, 22:48 WIB
Asal usul dan sejarah etnis Rohingya serta alasan mengungsi ke Indonesia/TikTok/@acehvideo.tv
Asal usul dan sejarah etnis Rohingya serta alasan mengungsi ke Indonesia/TikTok/@acehvideo.tv /TikTok/@acehvideo.tv
 
ZONABANTEN.com - Belakangan ini kemunculannya sekelompok orang atau etnis yang disebut Rohingya cukup merasakan masyarakat Indonesia. Kehadiran mereka pun menuai pro dan kontra dari warga sekitar, lalu sebenarnya mereka berasal dari negara mana? Dan apa alasannya dagang ke negeri tercinta kita ini?
 
Rohingya merupakan suatu kelompok etnis yang awalnya bermukim terutama di wilayah Rakhine, Myanmar, namun karena beberapa alasan mereka pun diketahui berkonflik dengan negara yang ditumpanginya tersebut.
 
Meskipun asal usul kelompok tersebut masih diperdebatkan, etnis Rohingya memiliki ciri khas budaya, bahasa, dan agama yang membedakan mereka dalam keragaman etnis di Asia Tenggara.
 
Untuk mencari tahu beberapa alasan mengenai sejarah dan alasan Rohingya mengungsi di Indonesia, dalam artikel ini Tim Zona Banten akan membahas topik ini secara lebih lanjut, berikut adalah fakta-faktanya.
 
Asal Usul Rohingya 
Mengutip dari akun Instagram @igtainmenupdates, Rohingya merupakan sebuah kelompok orang atau disebut juga etnis minoritas di wilayah Myanmar, karena 90 persen penduduk sana mayoritas beragama Budhha, sementara etnis tersebut memeluk agama Islam.
 
Bahasa Rohingya pun berbeda dengan Bahasa Myanmar pada umumnya, mereka menggunakan sejenis dialek dari Bahasa Bengali, menjadi ciri khas penting dalam mempertahankan identitas kelompok ini. 
 
 
Bahkan secara fisik mereka sangat berbeda dengan masyarakat dari negara Myanmar, etnis Rohingya memiliki warisan budaya yang mencerminkan campuran pengaruh Arab, Melayu, dan Bengal. Mereka memiliki perawakan yang hampir sama seperti orang-orang India dan Bangladesh.
 
Mayoritas etnis Rohingya menganut agama Islam Sunni. Islam memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari mereka, membentuk norma-norma sosial dan sistem nilai. Meskipun demikian, mereka hidup berdampingan dengan kelompok etnis dan agama lain di wilayah Rakhine.
 
Pakaian tradisional etnis Rohingya mencerminkan warisan budaya dan norma agama Islam. Pria umumnya mengenakan pakaian longgar yang meliputi selendang dan kopiah, sementara wanita menggunakan busana yang menutupi seluruh tubuh, seperti jilbab dan abaya.
 
Sejarah Etnis Rohingya 
Kedatangan etnis Rohingya tersebut ke Myanmar Berawa dari masa kolonial Inggris yakni pada tahun 1824, Inggris dan Burma (Myanmar modern) terlibat dalam Perang Inggris-Burma pertama. Hasilnya adalah Perjanjian Yandabo (1826), di mana Inggris mendapatkan kendali atas wilayah Arakan.
 
Sejak saat itu pula Inggris membawa buruh kontrak dari Bengal untuk bekerja di tanah subur Arakan, selain itu mereka juga dijadikan sebagai tentara perang untuk melawan Jepang.
 
Namun pada peperangan tersebut, Inggris kalah dari Jepang, hingga akhirnya mereka memutuskan pergi dari tanah jajahannya tersebut dan meninggalkan para buruh dari Bengal tersebut.
 
 
Awalnya, para etnis Rohingya hanya tinggal di wilayah bagian barat Myanmar, mereka menetap dan tinggal disana selama beberapa tahun hingga turun temurun. Hal ini berkontribusi pada perubahan demografis dan mendorong pertumbuhan populasi Muslim di wilayah tersebut, termasuk etnis Rohingya.
 
Munculnya identitas etnis Rohingya diakui pada awal abad ke-20. Meskipun istilah "Rohingya" tidak umum digunakan pada saat itu, komunitas Muslim di Arakan mulai membentuk identitas kelompok mereka sendiri.
 
Mamun pada periode ini, konflik antara kelompok etnis Rakhine (Buddhis) dan kelompok Muslim termasuk etnis Rohingya, mulai muncul. Sejumlah kebijakan diskriminatif diadopsi oleh pemerintah kolonial dan kemudian oleh pemerintah independen Burma, memperumit hubungan antar etnis di wilayah tersebut.
 
Setelah kemerdekaan Burma pada 1948, etnis Rohingya memiliki kewarganegaraan Burma, namun konflik terus tumbuh. Ketegangan antara kelompok etnis menjadi semakin kompleks, dan pemerintah mulai memberlakukan kebijakan yang membatasi hak-hak etnis Rohingya.
 
Akibat konflik dan ketidakstabilan di Myanmar, banyak etnis Rohingya yang terpaksa menjadi pengungsi dan mencari perlindungan di negara-negara tetangga, khususnya Bangladesh. Diaspora Rohingya menunjukkan dampak global dari konflik dan ketidakstabilan di kawasan tersebut.
 
Etnis Rohingya telah menghadapi sejumlah tantangan sepanjang sejarah mereka, termasuk konflik etnis, pembatasan hak kewarganegaraan, dan diskriminasi. Krisis pengungsi Rohingya pada tahun 2017 membawa perhatian dunia terhadap kondisi sulit yang dihadapi oleh kelompok ini.
 
 
Alasan Rohingya ke Indonesia 
Berdasarkan informasi yang didapat oleh Tim Zona Banten, diketahui etnis Rohingya mulai datang ke Indonesia pada tahun 2009 silam. 
 
Pada umumnya, kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia terkait dengan krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar (sebelumnya dikenal sebagai Burma). Banyak dari mereka melarikan diri dari konflik etnis dan agama di Rakhine State.
 
Mereka sering mencari perlindungan dan keamanan di negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Pada beberapa tahun terakhir, kapal-kapal pengungsi Rohingya telah mencapai perairan Indonesia, menciptakan situasi kemanusiaan yang kompleks dan menuntut tanggapan dari pemerintah dan organisasi kemanusiaan.
 
Salah kehadiran mereka pada 2009 silam disambut baik oleh masyarakat sekitar. Namun  seiring berjalannya waktu, kelompok tersebut terlibat konflik dengan masyarakat sekitar. 
 
Hal ini dikarenakan mereka bersikap senonoh. Beberapa dari kelompok tersebut bahkan disebut kerap melanggar aturan, tidak patuh dengan syariat, dan jorok. Tentunya sikap tersebut membuat warga Aceh pun risih dengan keberadaan mereka.
 
 
Saat ini kehadiran mereka pun semakin bertambah. Hal ini menimbulkan banyak perdebatan di tengah masyarakat Indonesia. Banyak warga sekitar yang  risih dengan jumlah kelompok tersebut yang semakin bertambah banyak, hal ini pula yang kini menjadi isu nasional yang banyak dibahas oleh warganet.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Instagram/@igtainmenupdates


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x