Mengenal BDS, Gerakan Sosial untuk Melawan Israel, Salah Satunya Ajakan Boikot Produk Israel

- 2 November 2023, 15:17 WIB
DBS Movement yaitu gerakan sosial perlawanan terhadap Israel
DBS Movement yaitu gerakan sosial perlawanan terhadap Israel /BDSMovement

ZONABANTEN.com – Boycott, Divesment, Sanctions (BDS) Movements adalah gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin oleh Palestina. Gerakan ini bertujuan untuk menghentikan tindakan diskriminatif Israel terhadap Palestina.

BDS terinspirasi oleh gerakan anti-apartheid di Afrika Selatan dan menjunjung tinggi prinsip sederhana bahwa warga Palestina berhak mendapatkan perlakuan yang sama seperti umat manusia pada umumnya.

Gerakan ini diluncurkan pada tahun 2005 yang melibatkan 170 serikat pekerja Palestina, jaringan pengungsi, organisasi perempuan, asosiasi profesional, komite perlawanan rakyat dan badan masyakarat sipil Palestina lainnya. Dilansir dari laman resmi BDS movement, yang dimaksud gerakan sosial Boycott, Divesment, Sanctions (BDS) ini adalah sebagai berikut.

Boycott (Boikot) berarti menarik dukungan dari rezim apartheid Israel. keterlibatan lembaga-lembaga olahraga, budaya, dan akademis Israel, dan dari semua perusahaan Israel dan internasional yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia Palestina.

Divesment (Divestasi) yaitu kampanye yang mendesak bank, dewan lokal, gereja, dana pensiun dan universitas untuk menarik investasi dari Negara Israel, dan semua perusahaan Israel serta internasional yang mendukung apartheid Israel.

Sanctions (Sanksi) yaitu tindakan yang menekan pemerintah agar memenuhi kewajiban hukum untuk mengakhiri perdagangan militer dan perjanjian perdagangan bebas, serta menangguhkan keanggotan Israel di forum internasional seperti badan-badan PBB dan FIFA.

Selama hampir 70 puluh tahun, Israel telah mengabaikan hak-hak dasar warga Palestina dan menolak mematuhi hukum internasional. Israel masih tegas mempertahankan rezim kolonialisme pemukim dan penduduk atas rakyat Palestina.

Hal ini juga terjadi karena kuatnya dukungan dari internasional untuk Israel, perusahaan, dan institusi di seluruh dunia kerap membantu Israel menindas warga Palestina. Mereka menolak untuk menghentikan tindakan kolonialisme ini di saat warga Palestina menyerukan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan.

Adapun salah satu gerakannya adalah melakukan boikot terhadap produk maupun perusahaan-perusahaan Israel dan negara-negara yang terlibat dalam pelanggaran hak-hak Palestina. Berikut target produk-produk yang diboikot:

1. AXA

Axa adalah perusahaan asuransi multinasional yang berbasis di Paris. Produk ini menjadi salah satu target boikot utama karena AXA berinvestasi di bank-bank Israel.

2. HP

Hewlett Packard yaitu perusahaan teknologi informasi multinasional yang berpusat di Palo Alto, California. Hewlett Packard membantu menjalankan sistem ID biometrik yang digunakan Israel untuk membatasi pergerakan warga Palestina.

3. AHAVA

Kosmetik Ahava memiliki lokasi produksi, pusat pengunjung, dan toko utama di pemukiman ilegal Israel.

4. PUMA

Puma merupakan perusahaan internasional yang memproduksi berbagai sepatu olahraga dan juga alat olahraga lainnya. Puma juga menjadi target boikot karena mensponsori Asosiasi Sepak Bola Israel, yang mencakup tim-tim pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina.

5. Siemens

Siemens adalah perusahaan elektronik multinasional yang berpusat di Munich dan Berlin Jerman. Siemens terlibat dalam perusahaan pemukiman ilegal apartheid Israel melalui rencana pembangunan EuroAsia Interconnector, dimana hal ini akan menghubungkan jaringan listrik Israel dengan jaringan listrik Eropa. Hal ini memungkinkan pemukiman ilegal di tanah Palestina yang dicuri untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan listrik Israel-UE yang dihasilkan dari gas fosil.

Pertumbuhan dan keberhasilan dari gerakan BDS ini memberikan sinyal yang jelas kepada masyarakat Palestina maupun pemerintah dunia bahwa masyarakat di seluruh dunia menolak keras tindakan penindasan Israel terhadap Palestina. ***

Editor: Rismahani Ulina Lubis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah