Serangan Israel di Gaza Makin Parah, Presiden Iran: Dapat Memaksa Semua Orang Bertindak!

- 30 Oktober 2023, 14:49 WIB
Potret Ebrahim Raisi, Presiden Iran  yang menyoroti invasi Israel ke Gaza
Potret Ebrahim Raisi, Presiden Iran yang menyoroti invasi Israel ke Gaza /Reuters/Didor Sadulloev/

ZONABANTEN.com - Peningkatan eskalasi konflik Israel-Hamas di Gaza telah memicu berbagai komentar, termasuk Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Raisi menyebutkan bahwa tindakan yang dilakukan Israel terhadap Gaza dapat memaksa semua orang untuk bertindak.

Peringatan ini jelas adalah peringatan yang penting, mengingat hubungan Iran dan Israel yang sangat terkenal bermusuhan.

Baca Juga: Honda Bikers Day 2023 Tercatat Diikuti 34 Ribu Bikers, Digelar di Malang Jawa Timur

Hal ini disebutkan Raisi jelas bukan tanpa alasan. Baginya rezim Zionis Israel telah “melewati garis merah”, seperti yang dikatakannya di X, atau sebelumnya Twitter.

Iran adalah salah satu negara yang secara financial dan militer mendukung Hamas. Bahkan mereka memuji serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel sebagai sebuah kesuksesan.

Meskipun Iran tidak mengakui bahwa pihaknya terlibat dalam serangan tersebut, tetapi hubungan Iran dan Hamas terutama perselisihannya dengan Israel jelas perlu untuk diwaspadai.

Baca Juga: Konflik Israel-Hamas Mulai Buat Warga Lebanon Khawatir, Takut Perang Makin Meluas

Amerika Serikat nampaknya menyadari hal itu, sehingga berulang kali memperingati Iran untuk tidak terlibat dalam konflik.

Tetapi apa yang dilakukan Amerika Serikat justru memancing kritik dari Raisi, yang melihat standar ganda Amerika Serikat dalam konflik ini.

"Washington meminta kami untuk tidak melakukan apa-apa, tetapi mereka terus memberikan dukungan luas kepada Israel," kata Raisi.

Baca Juga: Wali Kota Serang Diduga Terlibat Endorsement Bacaleg, Bawaslu Melakukan Pendalaman

Israel sebelumnya telah menggempur wilayah Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan setidaknya 1.400 warga Israel.

Sejak saat itu Israel memulai serangan balas dendam ke Gaza, dan merenggut setidaknya 8.000 korban jiwa, dimana sekitar setengahnya adalah anak-anak.***

 

 

Editor: Christian Willy Kalumata

Sumber: Lorient Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah