OIC Sepakat agar Pemerintah Swedia Bertindak Tegas kepada Pelaku Pembakaran Al-Qur'an

- 3 Juli 2023, 11:43 WIB
Komite Eksekutif Organisasi Kerjasama Islam atau OIC (the Organization of Islamic Cooperation) mengadakan pertemuan di Jeddah pada hari Minggu, 2 Juli 2023. Negara-negara anggota sepakat mengecam perilaku tersebut.
Komite Eksekutif Organisasi Kerjasama Islam atau OIC (the Organization of Islamic Cooperation) mengadakan pertemuan di Jeddah pada hari Minggu, 2 Juli 2023. Negara-negara anggota sepakat mengecam perilaku tersebut. /Pixabay.com

ZONABANTEN.com - Komite Eksekutif Organisasi Kerjasama Islam atau OIC (the Organization of Islamic Cooperation) mengadakan pertemuan di Jeddah pada hari Minggu, 2 Juli 2023. 

Pertemuan OIC dilakasanakan dalam rangka membahas konsekuensi yang timbul dari insiden pembakaran al-Qur'an di depan Masjid Pusat di Stockholm, Swedia, pada hari pertama Idul Adha.

Pada 28 Juni, Salwan Momika, 37, seorang pengungsi dari Irak, menodai al-Qur'an dan membakar halaman-halamannya.

Baca Juga: DEMI HAM! Para Pemimpin Muslim akan Adakan Pertemuan untuk Bahas Dampak Pembakaran Al-Qur'an di Swedia

Perbuatan tercelanya tersebut memicu kemarahan dan kecaman yang meluas di seluruh dunia Muslim dan Arab.

Sekretaris Jenderal OIC, Hissein Brahim Taha meminta negara-negara anggota untuk bersatu dan mengambil langkah kolektif untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

OIC dengan tegas mengecam tindakan tersebut sebab merusak rasa saling menghormati di antara orang-orang dan upaya global untuk mendorong toleransi dan moderasi.

Taha menekankan pentingnya menyampaikan pesan yang jelas bahwa menodai al-Qur'an dan menghina Nabi Muhammad bukanlah insiden Islamofobia biasa.

Dia juga menekankan perlunya masyarakat internasional menerapkan undang-undang yang secara eksplisit melarang promosi kebencian agama.

Saleh Hamad Al-Suhaibani, perwakilan Saudi untuk OIC, mengatakan, "Kami berharap pertemuan darurat ini akan menghasilkan keluaran yang berharga dan hasil yang bermanfaat untuk menghentikan perilaku tercela ini.”

Al-Suhaibani mengungkapkan bahwa ini adalah keempat kalinya insiden serupa terjadi di Swedia dengan dalih palsu kebebasan berpendapat dan berekspresi.

Perwakilan Saudi Arabia untuk OIC tersebut menambahkan, "Kerajaan sangat mengutuk dan mengecam tindakan berulang ini. Tindakan semacam itu tidak dapat diterima terlepas dari alasan apa pun, dan tindakan tersebut secara terang-terangan mendorong kebencian, pengucilan, dan rasisme." 

Dia juga menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan bertentangan dengan prinsip-prinsip agama dan semua kesepakatan global yang mendukung perdamaian dan persatuan.

Negara-negara anggota OIC bersatu untuk mengecam insiden tersebut, mereka mengacam dengan keras.

Negara yang ikut serta mengecam perilaku pembakaran tersebut adalah Turki, Pakistan, Kamerun, dan Gambia.

Duta besar dan perwakilan lainnya menyuarakan ketidaksetujuan dan keprihatinan selama pertemuan tersebut.

Mehmet Metin Eker, perwakilan dari Turki untuk OIC, mengatakan bahwa tidak dia dapat menerima jika Swedia tidak mengambil tindakan. 

"Tidak dapat diterima kalau Swedia tidak bertindak apa-apa dalam menghadapi serangan provokatif terhadap nilai-nilai sakral kami, dengan kedok kebebasan berbicara dan berekspresi," ucap Eker.

"Kami melawan pihak berwenang Swedia untuk mengambil tindakan hukum yang diperlukan terhadap para pelaku kejahatan ini. Kami juga mengajak masyarakat internasional untuk mengambil langkah konkrit untuk mencegah terulangnya tindakan provokatif tersebut,” imbuhnya.

Eker mengatakan bahwa adopsi resolusi PBB yang menyatakan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia merupakan langkah ke arah yang benar.

Dia menyarankan agar OIC mengatur jadwal untuk bertemu dengan pemerintah Swedia dan yang lebih penting adalah melakukan pertemuan dengan negara-negara di mana serangan Islamofobia lazim terjadi.

Eker bermaksud agar dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah ini dan memobilisasi anggota dan mitra potensial untuk mengatasi Islamofobia secara efektif.

Syed Mohammed Fawad Sher, perwakilan dari Pakistan untuk OIC mengatakan bahwa pemerintah Pakistan mengutuk keras tindakan kejam ini apalagi terjadi pada hari raya Idul Adha yang diberkahi.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: arabnews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah