Kronologi Aksi Bakar Al-Qur’an di Swedia yang Menuai Banyak Kecaman

- 23 Januari 2023, 19:10 WIB
Ilustrasi. Kuwait hingga Iran bereaksi atas aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia oleh ekstremis sayap kanan, Rasmus Paludan.
Ilustrasi. Kuwait hingga Iran bereaksi atas aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia oleh ekstremis sayap kanan, Rasmus Paludan. /Pixabay/PanevManoel

Setelah itu, dia juga dideportasi dari Prancis setelah menyarankan hal yang sama di Paris.

Baca Juga: Na Chul Meninggal Dunia, Kim Go Eun: Aktor Terbaik yang Pernah Ada

Bagaimana negara-negara bereaksi?

Pejabat di beberapa negara Muslim mengutuk langkah yang memicu protes tersebut. Kementerian luar negeri Irak mengatakan pada hari Minggu pihaknya memanggil kuasa usaha Swedia di ibu kota, Baghdad.

Ia memperingatkan insiden itu dapat memiliki dampak serius pada hubungan antara Swedia dan Muslim pada umumnya, negara-negara Muslim dan Arab, dan komunitas Muslim di Eropa.

Kantor berita resmi Arab Saudi mengatakan kerajaan telah mengutuk agitasi ekstremis tertentu di Swedia dan provokasi mereka terhadap Muslim.

Demonstrasi diadakan di luar kedutaan Swedia di ibu kota Iran, Teheran.

Dalam sebuah tweet, penasihat presiden Uni Emirat Arab, Anwar Gargash, menolak "kebencian" dan "intoleransi" terhadap Islam.

Mesir mengutuk penyalahgunaan Al-Qur'an yang disengaja, dan menambahkan bahwa hal itu adalah di antara praktik ekstrim sayap kanan yang menghasut imigran pada umumnya dan Muslim pada khususnya.

Kuwait menyatakan kecaman dan kemuakannya terhadap tindakan penodaan yang dilakukan oleh ekstremis Swedia terhadap Al-Quran sebagaimana diberitakan oleh kantor berita negara KUNA.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x