Kronologi Aksi Bakar Al-Qur’an di Swedia yang Menuai Banyak Kecaman

- 23 Januari 2023, 19:10 WIB
Ilustrasi. Kuwait hingga Iran bereaksi atas aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia oleh ekstremis sayap kanan, Rasmus Paludan.
Ilustrasi. Kuwait hingga Iran bereaksi atas aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia oleh ekstremis sayap kanan, Rasmus Paludan. /Pixabay/PanevManoel

Peristiwa bentrok terjadi di Rinkeby pinggiran Stockholm setelah Paludan membakar salinan Al-Quran pada hari Jumat.

Pada hari Minggu, polisi mengatakan sedikitnya 34 orang ditangkap di Linkoping dan Norrkoping setelah sekitar 150 pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah petugas dan membakar kendaraan.

Anders Thornberg, kepala polisi nasional Swedia, mengatakan dia belum pernah melihat kerusuhan sekeras itu.

Kerusuhan di Norrkoping terjadi setelah Paludan berencana mengadakan rapat umum di sana tetapi tidak pernah muncul.

Tiga orang dilaporkan terluka karena tembakan dan polisi di Norrkoping mengatakan, “petugas melepaskan beberapa tembakan peringatan setelah diserang. Tiga orang tampaknya terkena pantulan dan sekarang dirawat di rumah sakit.”

Ketiganya yang terluka telah ditangkap karena dicurigai melakukan tindakan kriminal.

Pemimpin partai sayap kanan kemudian mengatakan dia membatalkan rapat umum karena otoritas Swedia telah menunjukkan bahwa mereka sama sekali tidak mampu melindungi diri mereka sendiri dan saya.

"Jika saya terluka parah atau terbunuh karena otoritas polisi yang tidak memadai, maka akan sangat menyedihkan bagi orang Swedia, Denmark, dan orang utara lainnya," kata Hard Line dalam sebuah posting Facebook.

Baca Juga: Kumpulan Twibbon Hari Pendidikan Internasional 2023, Gunakan dan Bagikan di Media Sosial untuk Memperingatinya


Siapakah Rasmus Paludan?

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x