Baca Juga: Kemenag Sumsel Bantah Mapel Pendidikan Agama Islam Dihapuskan dari Kurikulum
Dikutip dari DailyMail, Jumat 10 Juli 2020 apa yang dialami Xiaobin pertama kali diungkap Nanning Television. Xiaobin diketahui menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiangbin Guangxi akibat lengan kirinya tidak bisa digerakkan.
Seperti siswa kelas 9 lainnya, Xiaobin banyak beraktivitas di rumah selama lockdown sejak Februari lalu. Seluruh sekolah di China tutup dan memberlakukan pembelajaran daring.
Kepada media lokal ibu Xiaobin mengatakan putranya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamar. Dikira belajar dan tak macam-macam, ia tak mengira Xiaobin kecanduan akut video game.
Baca Juga: Astronom Clyde Foster Temukan Amukan Badai Baru Di Planet Jupiter
Ia mengaku percaya saja saat Xiaobin mengatakan dirinya selalu berada di balik layar komputer untuk mengerjakan kelas online. “Dia menutup semua jendela dan mengunci pintu kamarnya jadi kami tak tahu apa yang sebenarnya dikerjakan.”
Namun akhirnya sang ibu tahu Xiaobin nyaris tak pernah tidur dalam dua bulan terakhir. Ia menghabiskan 22 jam sehari untuk bermain video game nonstop. “Dari chat dengan temannya aku tahu anakku tak pernah tidur, hanya dua jam saja sehari,” ujarnya.
Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Galamedianews.com dengan judul "Mengaku Belajar Online, Sehari 22 Jam Main Video Game Murid SMP Stroke Otak Hingga Lumpuh"
Baca Juga: Aneka Istilah Yang Trending di Kalangan Penggemar Burung Kicau Mania
Xiaobin dilarikan ke rumah sakit pada bulan Maret setelah tiba-tiba pingsan. Dokter mendiagnosis siswa SMP itu mengalami stroke otak setelah menjalani CT scan. Dia juga kehilangan sensasi di lengan dan tangan kirinya.