Network
ZONABANTEN.com – Selamat Hari Jomblo Sedunia! berikut sejarah perayaan tahunan 11 November ini.
China adalah salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia dalam inovasi dan teknologi, karena banyak perusahaan Amerika Serikat telah melakukan outsourcing ke negara-negara asing untuk meningkatkan keuntungan.
Meskipun China memiliki undang-undang ekonominya sendiri, ia memiliki hari libur yang tidak diketahui banyak orang di Amerika Serikat, yaitu Hari Jomblo.
Kedengarannya aneh, tetapi itu adalah bagian besar dari budaya China modern. Jadi, mari kita lihat apa itu semua.
Banyak orang merasa sedih karena menjadi lajang. Mereka pikir itu hal yang negatif, tapi beberapa orang tidak setuju.
Menjadi jomblo berarti kita dapat fokus pada diri sendiri. Plus, mereka sering mengatakan bahwa kita perlu belajar mencintai diri sendiri sebelum bisa mencintai orang lain.
Baca Juga: 11 November Jadi Hari Jomblo Sedunia, Ternyata Begini Kisah Di Baliknya
Ini adalah sesuatu yang harus kita rayakan, jangan diremehkan, dan itulah yang dilakukan orang-orang China.
Hari ini dibuat agar orang-orang dapat menunjukkan kebanggaan mereka sebagai lajang atau jomblo, dan itu adalah hari yang sekarang dirayakan di banyak tempat di seluruh dunia.
Singles Day atau Hari Jomblo Sedunia adalah hari libur China yang berasal dari Universitas Nanjing untuk menjadi perayaan bagi para lajang selama tahun 1990-an.
Terdapat empat angka satu pada tanggal 11 November 1990, yang mewakili empat single.
Hari ini awalnya disebut Hari Sarjana karena bagaimana empat mahasiswa laki-laki memutuskan pada hari ini untuk merayakan gagasan menjadi lajang.
Ide ini menyebar ke berbagai universitas dan akhirnya menjadi budaya arus utama, berkembang dari waktu ke waktu sebagai sesuatu yang dapat dinikmati oleh pria dan wanita.
Baca Juga: Disebut Sebagai Hari Jomblo Sedunia, Ini Dia Deretan Peristiwa Penting Pada Tanggal 11 November
Hari Jomblo Sedunia ini berfungsi sebagai waktu di mana orang dapat bertemu dan bersosialisasi di pesta, dan juga menjadi salah satu hari belanja paling populer di China.
Pada tahun 2017, Alibaba Group, konglomerat e-commerce multinasional, memperoleh lebih dari $25 miliar dalam penjualan, mengalahkan rekor sebelumnya sebesar $17,6 miliar pada tahun 2016.
Acara ini adalah empat kali ukuran hari belanja terbesar di Amerika, Black Friday dan Senin siber. Belanja menjadi sumber kekayaan dan hiburan bagi perekonomian China.
Pada tahun 2017, menurut Forbes.com, Alibaba mengatakan lebih dari 15 juta produk dari lebih dari 140.000 merek berpartisipasi dalam perayaan ini.
Termasuk 60.000 merek internasional yang menawarkan diskon di Tmall, sebuah perusahaan ritel yang dioperasikan oleh Alibaba, yang meningkat dari 100.000 tahun sebelumnya.
Alibaba juga meluncurkan situs web ritel mewah baru, JD.com, dan membuka gudang otomatis pertama yang dikelola robot untuk membantu memperlancar transisi penjualan yang intens.***
