Sementara itu, dalam laporan yang disampaikan oleh wartawan Al Jazeera, Ali Latifi, rumah persembunyian Ayman Al-Zawahiri merupakan rumah milik pemimpin Taliban yang terletak di kawasan padat.
Sehingga hal itu pun menimbulkan pertanyaan bagaimana pemimpin Al-Qaeda bisa masuk ke Kabul tanpa sepengetahuan pemerintah.
Joe Biden juga menyinggung bahwa keberadaan Al-Zawahiri di Kabul telah melanggar Perjanjian Doha.
Sebelumnya pada Februari 2020 lalu, Taliban dan AS telah menandatangani perjanjian damai di Sheraton Grand Doha, Doha, Qatar, yang disebut sebagai Perjanjian Doha.
Perjanjian tersebut berisi kesepakatan agar AS mengurangi jumlah pasukannya di Afghanistan dengan imbalan jaminan dari Taliban untuk tidak mengizinkan kelompok-kelompok seperti Al-Qaeda dan ISIL (ISIS) beroperasi di tanah Afghanistan.
Menanggapi hal itu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken pun mengatakan bahwa Taliban mengkhianati rakyat Afghanistan dan keinginan mereka sendiri untuk pengakuan dan normalisasi dengan masyarakat internasional jika mereka terbukti benar melindungi pemimpin Al-Qaeda untuk masuk ke Afghanistan.***