Rusia Rudal Mal di Ukraina, PM Inggris Sebut Barbar

- 28 Juni 2022, 08:45 WIB
Pemandangan menunjukkan pusat perbelanjaan yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kremenchuk, di wilayah Poltava, Ukraina 27 Juni 2022.
Pemandangan menunjukkan pusat perbelanjaan yang terkena serangan rudal Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Kremenchuk, di wilayah Poltava, Ukraina 27 Juni 2022. /Handout via REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina/Handout via REUTERS

ZONABANTEN.com - Sedikitnya 11 orang tewas dan 40 orang lainnya terluka usai rudal Rusia menghantam sebuah mal di Kota Kremenchuk, Ukraina.

Peristiwa ini terjadi pada Senin, 27 Juni 2022 waktu setempat.

Bukan hanya menimbulkan korban jiwa, serangan rudal tersebut juga mengakibatkan kebakaran besar dan membuat asap hitam mengepul ke langit.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky membagikan insiden ini melalui rekaman videonya.

Baca Juga: Sinopsis Film Final Score, 35 Ribu Fans Sepakbola Jadi Sandera, Pria Ini Malaikat Penyelamat 

Sementara itu, gubernur wilayah Poltava tengah, Dmytro Lunin, menulis di Telegram bahwa 11 orang telah dipastikan tewas dalam serangan rudal ganda di mal tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa petugas penyelamat terus menyusuri puing-puing bangunan agar bisa menemukan korban lainnya.

Petugas pemadam kebakaran dan tentara terlihat memindahkan potongan logam yang hancur saat mencari korban selamat.

"Kami tidak tahu berapa banyak orang yang masih berada di bawah puing-puing," kata kepala layanan penyelamatan regional saat diwawancara dikutip dari Al Jazeera pada 28 Juni 2022.

Baca Juga: Sinopsis Film Interstellar, Badai Pasir Hancurkan Bumi, Manusia Cari Planet Pengganti 

Zelensky mengatakan, mal itu tidak memberikan ancaman bagi tentara Rusia dan tidak memiliki nilai strategis.

Ia menuduh Rusia berniat menyabotase upaya warga sipil untuk menjalani kehidupan normal.

Sementara itu, Wali Kota Kremenchuk, Vitaliy Maletskiy, menulis di akun Facebook miliknya bahwa serangan itu menghantam daerah yang sangat ramai, yang 100 persen dipastikan tidak memiliki hubungan dengan angkatan bersenjata.

Serangan itu memicu kecaman dari pejabat Ukraina di seluruh dunia, termasuk menteri luar negeri Dmytro Kuleba.

Baca Juga: Nostalgia, Yuk! Berikut 4 Permainan Tradisional yang Harus Dicoba Generasi Saat Ini 

Ia menyerukan lebih banyak persenjataan berat untuk dikirim ke Ukraina dan juga sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengutuk serangan itu.

Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric mengatakan bahwa Kota Kremenchuk selama ini terhindar dari serangan langsung sepanjang invasi Rusia ke Ukraina.

Namun, serangan tersebut malah terjadi di sana.

Baca Juga: TERKINI Harga Emas Antam di Pegadaian 28 Juni 2022, Emas Naik Tipis tapi Bikin Optimis 

"Setiap serangan yang menghantam pusat perbelanjaan benar-benar menyedihkan. Kami sekali lagi menekankan bahwa para pihak berkewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil,” katanya.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan serangan di mal itu menunjukkan kedalaman kekejaman dan ini merupakan tindakan pemimpin Rusia Vladimir Putin yang barbar.

Menurutnya, Putin harus menyadari bahwa perilakunya tidak akan mengubah apa pun selain membuat Inggris dan setiap negara G7 lainnya memperkuat tekad mendukung Ukraina selama diperlukan.***(Puput Akad Ningtyas Pratiwi/Pikiran Rakyat)

 

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di pikiran-rakyat.com dengan judul Serangan Rudal Rusia Hantam Mal di Ukraina, Tewaskan 11 Warga Sipil

Editor: Yuliansyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah